Meski sudah terhitung tua, MiG-31 yang oleh NATO tetap disebut sebagai Foxhound terus menjadi armada penting Rusia. Jet tempur ini terus berevolusi hingga memunculkan varian terbaru yang dikenal sebagia MiG-31BM.
Varian ini merupakan perbaikan dari pencegat MiG-31B dengan kemampuan tambahan yakni serangan udara ke darat .
Pengembangan pesawat ini dimulai pada tahun 1997. Prototipe pertama diperkenalkan pada tahun 1998 sementara prototipe kedua selesai sampai 2006. Pada 2011, Kementerian Pertahanan Rusia menandatangani kontrak pertama untuk meningkatkan total 60 pesawat dengan standar baru.
Pengiriman Angkatan Udara Rusia dimulai pada tahun 2011. Kontrak lanjutan untuk upgrade lebih dari 50 pesawat ditandatangani pada tahun 2014. Pada 2017, total 110 pesawat dilaporkan ditingkatkan menjadi standar MiG-31BM dan MiG-31BMS.
Upgrade ini memungkinkan perpanjangan masa pakai pesawat yang lebih tua setidaknya 15 tahun lagi. Rencananya semua MiG-31 yang beroperasi akan ditingkatkan ke versi ini.
MiG-31BM disebut sebagai pesawat multi peran sejati. Ia mampu melakukan intersepsi jarak jauh, serangan presisi dan tugas penindasan pertahanan. Salah satu perannya adalah menekan pertahanan udara musuh. Foxhound merupakan salah satu jet tempur paling mematikan di dunia.
Pesawat ini memiliki kecepatan, ketinggian dan laju pendakian yang tinggi, namun mengorbankan manuver untuk mencapai kemampuan ini. MiG-31BM adalah salah satu pesawat tercepat yang pernah dibangun dengan mampu melesat hingga 3.000 km / jam.
Pesawat ini memiliki radar phased-array Zaslon-AM yang bisa mendeteksi target udara pada jarak maksimal 320 km. Radar juga bisa melacak 24 target udara secara bersamaan dan menyerang 8 dari mereka sekaligus dengan rudalnya.
Selanjutnya tidak seperti versi sebelumnya, MiG-31BM dapat bertindak sebagai pesawat peringatan dini udara kecil. Dengan radar yang kuat dan jangkauan deteksi yang panjang, ia memiliki kemampuan tambahan untuk melacak banyak kontak radar. MiG-31BM juga bisa bertindak sebagai pos komando udara dan mengkoordinasikan tindakan jet tempur jenis lain yang memiliki radar kurang kuat.
Kedua cockpits menampilkan display canggih yang memungkinkan kru untuk menggunakan amunisi dengan presisi dipandu.
MiG-31BM bisa membawa hingga 9.000 bom persenjataan. Pesawat ini membawa rudal udara ke udara jarak jauh R-33S dan R-37 dengan jangkauan yang diklaim hingga 200-280 km. Juga ada rudal jarak menengah R-77 dengan jarak tempuh 100 km.
Untuk peran penindasan pertahanan udara, pesawat dapat membawa rudal anti-radiasi Kh-25MP, Kh-25MPU, Kh-31MP, Kh-25MPU, Kh-31P, dan Kh-58. Untuk peran anti-kapal, pesawat bisa membawa hingga 6 rudal anti-kapal Kh-31A.
Sebagaimana ditulis Military-Today, petarung multi peran ini juga dapat dipersenjatai hingga 3 rudal Kh-29T dan Kh-59, sampai 2 rudal udara ke darat Kh-59M. Baru-baru ini rudal jelajah hipersonik Kh-47M2 juga masuk ke daftar senjata yang dibawa. Satu rudal ini bisa dibawa
MiG-31BM juga bisa membawa bom yang dipandu oleh TV atau laser dan bisa menggunakan sampai dengan 6 bom dipandu KAB-1500 (1 500 kg) atau sampai 8 KAB-500 (500 kg).
Meskipun pesawat ini terutama ditujukan untuk melibatkan targetnya dengan misilnya, ada juga meriam 23 mm dengan 260 peluru amunisi.
Varian
MiG-31BSM adalah sebutan pencegat MiG-31BS yang lebih tua yang diupgrade ke standar MiG-31BM. Pesawat ini tidak memiliki kemampuan pengisian bahan bakar dalam penerbangan. Upgrade tersebut memungkinkan untuk memperpanjang umur operasional pesawat ini setidaknya selama 15 tahun.
MiG-31FE adalah versi ekspor MiG-31BM yang diusulkan. Versi ini bisa dilengkapi dengan senjata atau avionik barat.