F-22 Raptor harus diakui masih menjadi jet tempur yang sulit untuk dicarikan tandingan hingg saat ini.
Kombinasi antara kemampuan siluman dan manuver tinggi menjadikan Raptor layak untuk dinobatkan sebagai pesawat superioritas udara paling menakutkan.
Pada puncak peran Perang Dingin, Angkatan Udara AS merasa perlu untuk memiliki pesawat tempur yang memiliki keunggulan mutlak terhadap pesawat dari Negara Tirai Besi. Mereka menyadari jet tempur terbaru Soviet yakni Su-27 mampu mengimbangi pesawat tempur mereka, dan Amerika tidak ingin hal itu terjadi terlalu lama.
USAF tidak lagi sudi menatap pesawat tempur generasi keempat, dan mengarahkan pandangannya lebih jauh ke jet tempur generasi kelima. Pesawat dengan teknologi siluman, radar canggih, superioritas udara, senjata mematikan. Pokoknya tidak terkalahkan. Dan inilah awal dari kelahiran F-22 Raptor, pesawat tempur paling mematikan yang ada di dunia saat ini.
Semuanya dimulai pada tahun 1981 ketika USAF merasa bahwa F-15 yang baru saja dilantik membutuhkan pengganti dengan pesawat yang lebih kuat lagi. Hal ini tidak terlepas dari fakta pesawat ini dipecundangi oleh Su-27 dalam sebuah simulasi pertempuran. Untuk mengetahui tentang ini silahkan baca artikel tentang melacak asal usul Flanker.
Angkatan Udara Amerika segera menyadari baik Eagle maupun Fighting Falcon akan menjadi pesawat usang pada awal abad ke-21.
Akhirnya pada bulan Juni 1981, Angkatan Udara mengeluarkan permintaan informasi resmi untuk pesawat tempur generasi berikutnya yang dikenal dengan program Advanced Tactical Fighter (ATF).
Persyaratan ATF dibuat untuk memberikan USAF, sebuah jet tempur tak tertandingi yang akan lebih baik daripada Su-27 dan MiG-29. Mereka ingin pesawat tempur baru mereka ‘tak terlihat’ oleh radar musuh sampai setidaknya musuh terlambat untuk bereaksi.
Pada tahun 1984, persyaratan akhir dari ATF diumumkan yang terdiri dari:
- Teknologi siluman
- Badan pesawat terbuat dari paduan bahan komposit dan ringan
- Kemampuan untuk menggunakan landasan pacu dengan panjang 610 m (kemudian diubah menjadi 910 m)
- Maksimum berat take-off 23.000 kg
- Radius tempur 1.300 km
- Kecepatan supercruise Mach 1,4-1,5
- Mesin dengan daya lebih tinggi dibandingkan dengan mesin F-15