PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memastikan proses produksi massal pesawat N-219 sesuai dengan rencana. Saat ini perusahaan berpelat merah itu masih terus berupaya menyelesaikan proses sertifikasi pesawat tersebut.
“Rencana setelah TC [type certificate] di pertengahan 2020 ini, kita ke arah persiapan produksi, mudah-mudahan sesuai dengan jadwal,” ujar Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro Senin 3 Februari 2020.
Elfien menjelaskan, produksi massal pesawat yang diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo) itu akan dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan agar kualitas dari pesawat yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
“Produksi massal targetnya bertahap, mulai dari empat kita delivery [pengiriman] pasti dua dulu. Setelah itu 12 dan bergerak mengikuti pasar, saya kira sangat besar untuk Indonesia bisa sampai 36 per tahun,” jelas Elfien.
Dia menambahkan, mengenai skema pembiayaan produksi pesawat N-219, pihaknya terbuka bagi investor yang ingin menanam modal. Sebab anggaran pemerintah difokuskan hanya untuk pengembangan.
“Untuk bisnis produksi massal kita harus cari investor, dan itu terbuka baik swasta atau swasta luar negeri. Jadi memang kita membuat SVP yang terpisah, dan itu kita jajaki beberapa perusahaan yang memungkinkan untuk itu. Jadi tidak berbatas dari anggaran pemerintah. Kalau 12 pesawat kita butuh dana pengembangannya mungkin sekitar 30 juta dolar AS, itu supaya kita bisa meningkatkan kapasitas kita dulu untuk bisa kita memproduksi 12 per tahun. Jadi satu bulan satu,” tandasnya.