Meski diakui sebagai jet tempur yang tangguh dan mumpuni, Angkatan Udara India harus segera mengupgrade armada jet tempur Su-30MKI milik mereka.
Berbicara di simposium Electronic Warfare Asia 4-5 Februari di Singapura, pensiunan Marsekal Udara Daljit Singh yang merupakan eks komandan senior Angkatan Udara India mengatakan Sukhoi jelas merupakan platform yang luar biasa dan kuat.
“Dalam hal kemampuan pengangkutan dan jangkauannya, ia memiliki kegunaan yang besar tetapi kenyataannya adalah bahwa program tersebut mulai online pada tahun 1997 dan telah ada banyak kemajuan teknologi sejak saat itu yang menentukan pembaruan untuk pesawat,” katanya sebagaimana dilaporkan Jane Kamis 6 Februari 2020.
Angkatn Udara India telah mengakuisisi lebih dari 250 pesawat ini yang sebagian besar di antaranya telah dirakit dengan lisensi di Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) di Nasik, India.
Singh mengatakan dua elemen kunci dalam Su-30MKI yakni radar dan rangkaian peperangan elektronik atau electronic warfare (EW) perlu ditingkatkan. Radar yang digunakan sekarang yakni NIIP N011M Bars, adalah radar passive electronically scanned array (PESA) dan perlu diganti dengan radar active electronically scanned array (AESA) untuk memberi para awak Su-30MKI tingkat kesadaran situasional yang lebih tinggi.
Suite EW adalah tantangan yang lebih besar karena penampang radar pesawat yang besar membuat kapasitas perlindungan diri yang kuat menjadi wajib.
Suite EW pesawat saat ini merupakan varian dari sistem KNTTI SAP-518 wingtip-pod-mount yang diproduksi Rusia, yang dapat ditambah dengan SAP-14 centreline stand-off jamming module.