Angkatan Udara Jerman menerima pesawat tempur Eurofighter Typhoon terakhir 143 jet tempur yang dibeli di bawah program-of-record (PoR). Meski demikian ada program lain yang telah dilunjurkan Jerman.
Sebagaimana dilaporkan Jane 18 Desember 2019 pesawat Tranche 3A terakhir, Luftwaffe serial 31.53, berangkat dari fasilitas produksi Manching Airbus di Jerman selatan pada 17 Desember. Dengan pengiriman ini, Luftwaffe telah menerima 143 Eurofighter sejak pesawat Tranche 1 pertama diserahkan pada tahun 2003.
Dengan tonggak ini, Jerman menjadi negara mitra kedua setelah Inggris yang menyelesaikan penerimaan Eurofighter Typhoon melalui Program PoR.
Angkatan Udara Kerajaan Inggris menerima pesawat Tranche 3A terakhir dari situs Warton BAE Systems pada tanggal 27 September mengakhiri produksi 160 pesawat untuk negara tersebut yang dimulai pada tahun 2003.
Dalam waktu dekat fasilitas Manching dekat Munich akan fokus pada pengiriman suku cadang untuk perakitan di fasilitas produksi nasional lainnya di Italia, Spanyol, dan Inggris.
Perwakilan Eurofighter mengatakan kepada Jane bahwa jalur produksi itu akan tetap sibuk karena ada Proyek Quadriga yakni untuk menggantikan 32 pesawat Tranche 1 Luftwaffe dengan hingga 38 pesawat Typhoon baru yang dilengkapi dengan radar active electronically scanned array (AESA. Kontrak untuk ini diharapkan dari pemerintah Jerman segera.
Pembuatan komponen lanjutan dan Proyek Quadriga akan melihat fasilitas di Manching akan terus bergerak hingga keputusan akhir tentang penggantian Tornado Jerman dan persyaratan pesawat serangan elektronik NATO yang dijuluki program Luftgestützte Wirkung im Elektromagnetischen Spektrum (luWES).
Jika berhasil dan sumber tunggal dipilih untuk keduanya, Eurofighter dapat dikontrak untuk membangun 97 pesawat lebih lanjut untuk Luftwaffe selain 38 yang sudah disiapkan untuk Proyek Quadriga.