Raksasa penerbangan Amerika Boeing Co membuat langkah mundur besar dengan menangguhkan produksi 737 MAX setelah berbulan-bulan digrounded secara global. Langkah diambil setelah Federal Administration Aviation (FAA) menyebutkan tinjauannya terhadap pesawat B737 MAX akan berlanjut hingga tahun depan.
Keputusan Boeing menghentikan produksi pesawat terlarisnya memperparah krisis terburuk dalam sejarah produsen pesawat berusia seabad itu. Hal ini juga menghadirkan masalah lebih lanjut untuk beberapa maskapai penerbangan. Di mana mereka telah kehilangan ratusan juta dolar dan membatalkan ribuan penerbangan tanpa pesawat hemat bahan bakar di armada mereka.
“Bagi saya, ini adalah kegagalan luar biasa dari pendekatan nilai pemegang saham dari kapitalisme, karena Boeing, tentu saja, sebuah perusahaan yang didirikan atas ide rekayasa dan inovasi kelas satu… keputusan untuk membangun 737 [Max] dilakukan karena Airbus telah mengalahkan mereka dengan jet jarak menengah, dan mereka ingin dapat masuk ke pasar dan bersaing sesegera mungkin dan meminimalkan jumlah waktu yang dihabiskan untuk mensertifikasi desain, ”kata Steve Keen, penulis “Debunking Economics” dan ekonom crowdfunded pertama di dunia kepada Sputnik.
Pihak Boeing pada Senin (16/12) mengatakan tidak berencana memberhentikan atau memecat pekerja di pabrik Renton, Washington, tempat B737 Max diproduksi selama jeda produksi. Beberapa dari 12.000 pekerja di sana akan dipindahkan sementara.
Pada pekan lalu Boeing mengakui bahwa tinjauan regulator terhadap pesawat akan berlangsung hingga tahun berikutnya. Ini lebih lama dari persetujuan akhir tahun yang ditargetkan oleh perusahaan penerbangan tersebut.
Belum jelas berapa lama Boeing akan menjaga jalur produksi 737 Max-nya saat dihentikan. Hal itu karena tergantung pada saat regulator memastikan pesawat dapat terbang lagi. Maskapai penerbangan AS telah mengeluarkan B737 MAX dari jadwal mereka hingga setidaknya bulan Maret.
“Kami tahu bahwa proses menyetujui B737 MAX untuk kembali ke layanan, dan menentukan persyaratan pelatihan yang tepat, harus luar biasa teliti dan kuat. Ini untuk memastikan bahwa regulator, pelanggan, dan masyarakat penerbangan memiliki kepercayaan diri terhadap pembaruan B737 Max,” kata Boeing dilansir dari cnbc.com.
“FAA dan otoritas pengatur global menentukan batas waktu untuk sertifikasi dan kembali ke layanan. Kami tetap berkomitmen penuh untuk mendukung proses ini. Tugas kami adalah untuk memastikan bahwa setiap persyaratan terpenuhi, dan setiap pertanyaan dari regulator kami dapat menjawabnya,” lanjut perusahaan.
Boeing telah berulang kali memperingatkan para investor bahwa mereka dapat memangkas atau menunda produksi pesawat secara keseluruhan. Itu jika larangan penerbangan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, seperti yang terjadi. Boeing memangkas produksi sebesar 20% pada April menjadi 42 sebulan setelah regulator memerintahkan maskapai untuk berhenti menerbangkan B737 MAX.
Diketahui hampir 400 pesawat B737 MAX berada di armada global ketika regulator men-grounded pesawat pada pertengahan Maret. Ini terjadi setelah dua kecelakaan fatal dalam rentang lima bulan. Sejak itu, Boeing telah memproduksi sekitar 400 lebih pesawat jet. Semua pesawatnya diparkir di fasilitasnya di negara bagian Washington dan di tempat lain.
Grounded yang berlangsung hingga bulan ke-10, mencegah Boeing mengirimkan pesawat ke pelanggan. Boeing mengatakan penghentian produksi akan membantu mengirimkan pesawat yang tersimpan ketika grounded dicabut.