Boeing Australia berhasil melakukan penerbangan pertama sepasang pesawat tanpa awak atau drone bermesin jet yang dikembangkan sebagai bagian dari program Airpower Teaming System (ATS) untuk Angkatan Udara Australia. Program ini untuk mengembangkan drone sebagai “loyal wingman ” untuk bekerja sama dengan platform berawak, termasuk jet tempur F-35A Joint Strike Fighters.
Boeing Australia mengumumkan tes sukses dari pesawat uji tersebut dan merilis video di media sosial pada 19 November 2019. Pembuat pesawat yang bermarkas di Chicago secara resmi meluncurkan upaya Airpower Teaming System (ATS) di Avalon Air Show di Australia pada 27 Februari 2019.
Boeing terikat kontrak untuk membangun demonstran awal sebagai bagian dari Program Pengembangan Loyal Wingman Advanced yang sebelumnya dirahasiakan, yang dimulai paling tidak pada 2018.
Pemerintah Australia memperkirakan akan menghabiskan US$ 28,5 juta untuk proyek selama empat tahun ke depan dan Boeing juga membantu dengan mendanai pekerjaan demonstran melalui perjanjian terpisah untuk menginvestasikan sekitar US$ 42 juta, secara total, pada berbagai program penelitian dan pengembangan di Australia.
“Kami berhasil mencapai penerbangan pertama kami menggunakan jet berkinerja tinggi sebagai test bed dan teknologi sistem misi yang dikembangkan Australia!” tulis Boeing di Facebook mengatakan. “Tim kami menguji kemampuan jet untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan aman satu sama lain.”
Dua pesawat bertenaga jet dilaporkan terbang dengan kecepatan hingga sekitar 186 mil per jam selama penerbangan uji coba. Boeing tidak menguraikan salah satu dari poin tes spesifik, tetapi menambahkan “Selanjutnya, kami akan mencoba manuver yang lebih kompleks, meningkatkan jumlah formasi tim dan misi yang lebih kompleks.”
Tujuan Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) adalah untuk memiliki drone tempur ATS agar dapat beroperasi secara independen atau bersama dengan platform berawak dan melakukan berbagai tugas. Teknologi yang Boeing uji sekarang dengan drone ini selaras dengan rencana tersebut. “Ini adalah program inovasi untuk RAAF. Ini bukan penyampaian kemampuan,” lanjut Boeing.
RAAF sudah mengharapkan loyal wingman ATS setinggi 38 kaki, yang akan menggunakan mesin jet kelas bizjet dan memiliki jangkauan sekitar 2.000 mil laut, untuk akhirnya dapat melakukan berbagai misi yang bekerja bersama dengan berbagai pesawat berawak termasuk F-35A dan F / A-18E / F Super Hornet, serta pesawat perang elektronik EA-18G Growler, pesawat peringatan dini E-7A Wedgetail dan pesawat patroli maritim P-8A Poseidon. Dengan pengecualian F-35A, semua pesawat tersebut adalah produk Boeing.
We successfully achieved our first autonomous teamed flights using high-performance jets as test beds and Australian-developed missions systems technology! Flying at speeds of up to 300km/h, our team tested the jets’ abilities to safely communicate and coordinate with each other.Next, we’ll try more complex maneuvers, increasing teaming formation numbers and more complex missions. #AirpowerTeaming
Posted by The Boeing Company on Monday, November 18, 2019