Pesawat komando udara E-4B Nightwatch, juga dikenal sebagai “doomsday plane” atau “pesawat kiamat” milik Amerika Serikat ini dikembangkan pada tahun 1970-an. Misi utamanya adalah sebagai pos komando terbang untuk Presiden, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf di masa perang, bahkan perang nuklir.
Tetapi tidak sekalipun pesawat menjalankan misi utamanya dan lebih sering berfungsi sebagai pesawat transportasi jarak jauh Menteri Pertahanan Amerika. Kini banyak pesawat E-4B Nightwatch yang sedang menjalani pemeliharaan atau peningkatan untuk meningkatkan kesiapan operasional penuh.
“Beberapa pesawat berada dalam status pemeliharaan untuk memastikan mereka tetap dapat terbang untuk menjalankan misinya dalam dekade berikutnya. Peningkatan dan pemeliharaan termasuk avionik, perkabelan, peralatan komunikasi, dan komponen lainnya untuk memastikan platform tetap layak di dunia modern,” kata David Faggard, juru bicara Komando Global Strike Angkatan Udara Amerika sebagaimana dikutip Defense One Kamis 7 November 2019.
Pesawat-pesawat mulai digunakan pada tahun 1970-an, dan Amerika hanya memiliki empat pesawat tersebut. Saat ini, setidaknya satu dari mereka terbang atau siap lepas landas pada pemberitahuan pertama.
Faggard menolak untuk mengungkapkan berapa banyak E-4B saat ini sedang beroperasi, tetapi menurut Defense One, Menteri Pertahanan Mark Esper harus beralih ke pesawat lain untuk perjalanan ke luar negeri.
Menteri Pertahanan Amerika lebih suka menggunakan E-4B, karena peralatan mereka memungkinkan mereka seolah duduk di Pentagon. Selain itu Nightwatches juga lebih nyaman, dibandingkan dengan pesawat lain yang dimiliki USAF.
Namun demikian, penggunaan seperti itu telah berdampak pada armada yang secara strategis penting dan saat ini terbatas untuk mengurangi keausan.
Perbaikan dan pemeliharaan E-4B yang semakin tua juga menjadi kian menantang bagi Boeing dan Angkatan Udara Amerika. Sudah ada rencana untuk mengganti pesawat-pesawat tersebut tetapi tidak ada perkiraan kapan pesawat baru akan dibangun.