Perusahaan Airbus Defense and Space memamerkan sebuah jet tempur Typhoon varian serangan elektronik untuk mengamankan persyaratan penggantian Tornado Jerman.
Berbicara di fasilitas perusahaan Manching di Jerman selatan pada 5 November, Kurt Rossner, kepala Air Combat, memberikan wawasan  pertama mengenai rencana Airbus DS untuk menawarkan Eurofighter Typhoon varian Electronic Combat Reconnaissance (ECR)/Suppression of Enemy Air Defences (SEAD) untuk menggantikan pesawat Tornado ECR milik Luftwaffe. Penggantian Tornado ECR ini mencakup 40 pesawat.
Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD) adalah sebuah misi untuk menindas pertahanan udara musuh. Ini adalah bagian yang paling berbahaya dalam invansi karena pesawat yang bertugas benar-benar masuk ke daerah yang sistem pertahannya masih 100% kuat. Di Amerika, misi ini juga dikenal sebagai Wild Weasel atau Musang Liar.
Rossner sebagaimana dilaporkan Jane 5 November 2019 mengatakan, konfigurasi ECR / SEAD adalah upaya industri kolaboratif Jerman dan merupakan bagian dari peta jalan teknologi utama untuk pesawat. Eurofighter Typhoon ECR / SEAD menawarkan kemungkinan untuk menggabungkan platform pengawalan dan jammer stand-in dari setiap paket strike, dengan kemampuan awal untuk diperoleh melalui sistem pod sebelum solusi yang lebih terintegrasi dikembangkan.
Konfigurasi ECR / SEAD yang diperlihatkan oleh Airbus terdiri dari sepasang pod jammer di underwing yang saat ini biasanya digunakan untuk membawa tank drop, sementara tiga tangki 1.000 liter akan diangkut di bawah pesawat dan dua tiang underwing bagian dalam.
Pesawat ini juga ditampilkan dengan membawa senjata SPEAR-EW yang baru-baru ini dipamerkan oleh MBDA sebagai sistem senjata SEAD di masa depan, stasiun pencari lokasi di ujung sayap, dan rudal udara ke-udara jarak pendek serta jarak jauh.
Seperti dicatat oleh Rossner, Eurofighter ECR / SEAD hampir pasti akan menjadi pesawat twin-seat dengan kokpit belakang ditujukan untuk mengoperasikan sistem misi yang kompleks.
Konfigurasi ECR / SEAD adalah bagian dari rencana pengembangan kemampuan jangka panjang yang lebih luas untuk pesawat tempur Typhoon yang akan terus terbang dalam beberapa dekade mendatang.