Dua dari lima pesawat airborne early warning and control Boeing E-7 Wedgetail yang dibeli Kementerian Pertahanan Inggris akan menggunakan pesawat bekas.
London pada 22 Maret 2019 menandatangani kontrak senilai 1,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp28 triliun untuk Wedgetails yang berbasis di 737, yang akan dioperasikan oleh Angkatan Udara Kerajaan. Modifikasi badan pesawat akan dilakukan oleh Marshall Aerospace di Cambridge.
Dalam sepucuk surat kepada komite pemilihan pertahanan, Stuart Andrew, Menteri Pengadaan Pertahanan menyatakan bahwa hanya tiga pesawat yang akan benar-benar menggunakan pesawta baru.
“Boeing telah mengambil dua 737NG dari pasar komersial dan mendapatkan tiga slot produksi lebih lanjut di lini produksi Seattle pada 2021 dan 2022 untuk memenuhi kebutuhan kita,” katanya sebagaimana dilaporkan Flightglobal 14 Mei 2019.
Tidak ada rincian usia atau sejarah dari kedua pesawat bekas yang telah diungkapkan. Modifikasi pesawat pertama akan dimulai pada 2021, kata Andrew, dengan pesawat terakhir akan selesai pada 2026. Pekerjaan pada setiap pesawat diperkirakan akan memakan waktu sekitar 24 bulan.