Perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina berencana untuk membeli pesawat Airbus A400 yang akan dioperasikan oleh PT Pelita Air Service (PAS), sebuah maskapai penerbangan yang dimiliki oleh Pertamina dan PT Pertamina Pedeve Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk layanan keuangan, survei, dan konsultasi Gatot Trihargo tidak mengungkapkan rincian rencana tersebut, seperti jumlah pesawat yang akan dibeli.
Pejabat itu mengatakan Indonesia telah menggunakan Airbus A400 untuk mitigasi bencana alam di masa lalu.
“Misi penyelamatan untuk gempa bumi Palu bisa dilaksanakan dengan cepat karena Airbus A400 bisa mendarat di landasan pendek namun mengangkut jumlah penumpang yang lebih besar daripada pesawat Hercules,” kata Gatot baru-baru ini, seperti dikutip oleh kontan.co.id.
Dengan pesawat baru, PAS dapat mengangkut kargo ke Papua serta daerah-daerah terpencil lainnya, kata pejabat itu, menambahkan bahwa pesawat itu diharapkan tiba tahun ini atau tahun depan.
Dia mengatakan PAS diharapkan untuk bergabung dengan perusahaan induk penerbangan milik negara yang sedang disiapkan oleh Kementerian BUMN.
Pemerintah kemungkinan akan menunjuk PT Survei Udara Penas untuk memimpin perusahaan induk, yang diharapkan juga mencakup maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia dan operator bandara PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II).
“Garuda sebagai perusahaan terbuka tidak bisa dengan mudah menjadi pemimpin perusahaan induk, sementara Penas adalah perusahaan kecil tetapi membukukan Rp3 miliar tahun lalu. Akan lebih mudah bagi perusahaan itu untuk menjadi perusahaan terkemuka, ”tambahnya.
