General Manager Bandara Internasional Lombok atau Lombok Internasional Airport, Nugroho Jati mengungkapkan jumlah penumpang melalui bandara itu turun 40 persen.
“Penurunannya 40 persen 4.000 orang jadi 2.500 perhari. Ini dari angka statistik pergerakan pesawat dan penumpang selama 2019, kalau 2018 itu turunnya 25-28 persen,” ujarnya di Mataram, Rabu 27 Maret 2019.
Ia mengatakan, penurunan penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL) itu disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya dampak bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok dan tingginya harga tiket penerbangan.
“Secara psikis memang belum pulih karena gempa. Tapi kita tetap yakin bahwa kondisi ini akan kembali,” ucap Nugroho Jati sebagaimana dilaporkan Antara.
Nugroho mengakui, akibat turunnya jumlah penumpang tersebut berimbas pada turunnya target jumlah penumpang melalui bandara itu di tahun 2019. Dari target 3 juta penumpang menjadi hanya 1,8 juta penumpang.
“Tahun 2017 itu jumlah penumpang 3 juta, tahun 2018 naik 3 juta lebih. Tapi karena ada gempa turun. Sekarang 1,8 juta penumpang. Turunnya itu baik penumpang domestik dan mancanegara,” terangnya.
Menurut dia, meski terjadi penumpang, pihaknya tetap optimis kondisi ini akan segera kembali pulih. Bahkan pemerintah daerah pun sudah melakukan sejumlah upaya “recovery atau pemulihan pascabencana sehingga kondisi bisa kembali normal. “Kita harus bawa kepada keyakinan bahwa ini aman dan cuaca juga menyampaikan,” katanya.