Maskapai Garuda Indonesia akan bertemu dengan petinggi Boeing pekan depan terkait pengajuan pembatalan pengiriman 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8.
“Minggu depan saya ketemu petinggi Boeing. Mereka akan datang ke Indonesia,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara kepada Antara di Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.
Ari mengatakan, pihaknya telah mengajukan pembatalan tersebut, dan kemungkinan juga mengusulkan penggantian dengan jenis pesawat lain.
“Kemungkinan [penukaran) ] itu ada, tapi saat ini belum mengajukan opsi ke Boeing, baru ‘cancel’ saja,” katanya dilaporkan Antara.
Dari total 50 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesan Garuda, satu di antaranya sudah dioperasikan untuk penerbangan domestik. Namun, dia mengaku masih belum dibahas terkait satu unit Boeing 737 Max 8 yang sudah beroperasi tersebut. “Belum dibahas,” kata Ari.
Terkait biaya yang sudah dikeluarkan untuk pembelian pesawat tersebut, Ari mengatakan semua dibeli menggunakan skema pembiayaan (leasing). “Kami enggak ada capital expenditure tapi ‘operational expenditure’” katanya.
Ari mengatakan pembatalan tersebut karena hilangnya kepercayaan publik terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 setelah mengalami dua kali kecelakaan, yakni Lion Air JT 610 dan Ethiophian Airlines ET 302.
Terlebih, sejumlah otoritas penerbangan Uni Eropa dan Amerika Serikat Federal Aviation Administration sudah melarang sementara pengoperasian jenis pesawat tersebut. Garuda menjadi pihak pertama yang membatalkan pembelian pesawat tersebut.