Kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Perairan Karawang Provinsi Jawa Barat, Senin 29 Oktober 2018 menjadi kecelakaan paling mengerikan yang dialami penerbangan sipil selama tahun 2018.
Pesawat Boeing Max 8 baru tersebut jatuh ke Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Jakarta. Sebanyak 189 orang baik penumpang atau kru yang di dalamnya dikhawatirkan tewas, meskipun upaya penyelamatan masih terus berlangsung.
Pesawat Boeing 737 Max 8 itu dikirim ke maskapai itu pada bulan Agustus. Max, yang masuk layanan tahun lalu, adalah versi terbaru dari jet penumpang terlaris Boeing 737.
Penerbangan JT610 juga merupakan insiden fatal pertama yang melibatkan Boeing 737 Max dan tampaknya menjadi kecelakaan paling mematikan dalam penerbangan sipil sejauh tahun ini.
Kecelakaan paling mematikan sepanjang tahun ini terjadi pada bulan April, ketika sebuah pesawat angkut Ilyushin Il-76 dioperasikan oleh angkatan udara Aljazair dengan membawa personil militer dan keluarga mereka jatuh, menewaskan 257 orang di dalamnya. Namun itu tidak dianggap sebagai insiden sipil.
Sebelum kecelakaan JT610, insiden penerbangan sipil paling serius tahun ini adalah ketika pesawat Cubana Airlines 972 jatuh saat lepas landas di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba, pada bulan Mei. Dari 113 penumpang dan anggota awak di atas pesawat Boeing 737-200 yang sudah tua, 112 tewas.
Pada Februari, pesawat Saratov Airlines dengan nomor penerbangan 703 jatuh beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Domodedovo Moskow. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 71 orang yang ada di pesawat An-148 buatan Antonov Ukraina tewas dalam kecelakaan itu.
Seminggu kemudian, Penerbangan 3704 Iran Aseman Airlines dengan pesawat turboprop ATR 72, menabrak Gunung Dena di Iran menewaskan 66 penumpang dan anggota awak.
Pada bulan Maret, Penerbangan 211 US-Bangla Airlines, sebuah Bombardier Q400 Dash 8 turboprop, jatuh saat mendarat di Kathmandu, Nepal. Dari 71 penumpang dan anggota awak, 51 tewas.
Meskipun demikian 2018 telah menjadi tahun yang relatif baik untuk penerbangan sipil, terutama mengingat bahwa lebih dari 4,1 miliar orang di seluruh dunia diperkirakan akan terbang selama tahun ini.