Badan Penanggulangan Bencana Nasional (Basarnas) menerima laporan pada pukul 06.45 pagi kapal tunda, AS Jaya II melaporkan telah melihat pesawat yang jatuh, yang diduga pesawat Lion Air di Tanjung Bungin di Karawang, Jawa Barat.
“Pada jam 7.15, kapal tunda melaporkan bahwa mereka telah mendekati lokasi dan kru melihat puing-puing pesawat,” kata Suyadi seorang petugas pelayanan lalu lintas kapal di Tanjung Priok, Jakarta Utara kepada The Jakarta Post.
Dia mengatakan dua kapal lain, sebuah kapal tanker dan sebuah kapal kargo, dekat lokasi itu mendekati situs itu dan sebuah kapal penyelamat Basarnas juga sedang dalam perjalanan.
Sementara itu Flightradar24 mengatakan telah mengunduh dan memproses data ADS-B yang terperinci yang dikirimkan oleh pesawat, tetapi data awal menunjukkan peningkatan kecepatan dan penurunan ketinggian pada transmisi terakhir.
“Ketinggian tidak menentu 3 menit terakhir. Turun/ memanjat / turun sampai jatuh akselerasi kecepatan hingga transmisi terakhir. Pilot sepertinya tidak memiliki kontrol penuh. Membuat kami bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang terjadi di kokpit,” tulis Flightradar24 dalam Twitter-nya.
https://twitter.com/RealMoneyMonkey/status/1056740751453892608
Boeing 737 MAX 8 PK-LQP yang mengalami kecelakaan termasuk sangat baru karena baru diterima Lion Air pada bulan Agustus tahun ini. Pesawat ini didukung oleh dua mesin CFM LEAP-1B.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta menuju Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung hilang kontak, Senin 29 Oktober 2018 pagi. Belum jelas berapa jumlah penumpang dan kru dalam pesawat. Kabar tidak resmi menyebut 189 orang termasuk kru dan dua bayi ada di dalam pesawat.