Merpati Maintenance Facility (MMF) yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, akan dijadikan sebagai pusat perawatan pesawat militer.
“Kita kembangkan untuk basis perawatan pesawat militer atas permintaan,” kata Direktur Bisnis & Base Maintenance GMF, Tazar Marta Kurniawan saat peninjauan ke fasilitas perawatan roda pendaratan di Tangerang, Kamis 11 Oktober 2018.
Dia mengatakan rencananya tahun depan sudah bisa digunakan, hanya saat ini masih menunggu otorisasi dari Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA).
Proses perawatan pesawat militer akan bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia) yang sudah dilakukan sejak 2016.
“Rencana kita dipusatkan di sana, kemarin baru ditambahkan dengan adendum kerja sama dengan Merpati,” katanya dilaporkan Antara.
Dalam kerja sama tersebut, Tazar menjelaskan, GMF akan menggunakan dua line dari total empat line yang dimiliki MMF. MMF, lanjut dia, akan tetap difokuskan untuk perawatan mesin pesawat baling-baling, yaitu turboprop.
“Modifikasi kita menjadikan pesawat penumpang menjadi pesawat kargo, seperti untuk di Jayawijaya itu, kemudian kita kembangkan basis perawatan pesawat militer,” katanya.
Secara legalitas, lanjut dia, GMF sudah mengantongi izin dari Kementerian Pertahanan sebagai industri perawatan pesawat militer.
“Sebenarnya GMF sendiri secara organisasi sudah dianggap oleh Kemenhan sebagai industri MRO pertahanan,” katanya.
Sejak beberapa tahun belakangan, lanjut dia, MMF sebetulnya sudah melakukan perawatan pesawat militer, namun untuk jenis pesawat kecil, seperti helikopter.
“Kita sudah pernah melakukan heavy check di sana untuk pesawat ATR, tapi belum ada ‘EASA approval’,” katanya.
Dia menargetkan setelah seluruh proses selesai, akan segera dilakukan pengerjaan perawatan. “Insya Allah secepatnya, begitu dapat pesanan, kita kerjakan di sana,” katanya.