Boeing (BA.N) kalah dalam gugatannya terhadap Denmark terkait dengan keputusan pemerintah untuk membeli jet tempur F-35 Lightning II milik Lockheed Martin (LMT.N).
Boeing menggugat Denmark ke pengadilan karena kurangnya akses ke dokumen yang digunakan dalam keputusan pemerintah untuk membeli jet tempur generasi kelima tersebut. Saat itu Boeing mengajukan F/A-18 Super Hornet sebagai pesaing.
“Pengadilan telah menemukan bahwa keputusan pihak berwenang atas penolakan akses terhadap dokumen adalah sah,” kata pengadilan Kota Kopenhagen dalam ringkasan putusan di situs webnya pada Jumat 23 Maret 2018.
Boeing mengatakan kecewa dengan keputusan itu dan sekarang akan meninjaunya serta mempertimbangkan bagaimana untuk melanjutkan.
Setelah Denmark memutuskan membeli 27 pesawat tempur Lockheed Martin baru pada tahun 2016, Boeing mengeluhkan proses evaluasi pesawat yang bersaing telah “cacat” dan menuntut akses ke dokumen dalam kasus tersebut.
“Boeing memprakarsai tindakan hukum ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari proses evaluasi, di mana kami percaya Kementerian membuat sejumlah kesalahan kritis dan kelalaian dalam evaluasi,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan Jumat.
Kementerian Pertahanan Denmark telah menolak akses Boeing karena perusahaan Amerika itu tidak menyebutkan dokumen yang ingin dilihatnya, dan bahwa terlalu besar tugas untuk menemukan semua dokumen sejak persiapan sampai pesanan dimulai pada tahun 2005.