Peneliti China telah meluncurkan desain pesawat hipersonik untuk membawa muatan dan penumpang dari Beijing ke New York dalam waktu hanya sekitar dua jam. Dengan penerbangan biasa dibutuhkan waktu 14 jam.
“Diperlukan hanya beberapa jam untuk melakukan perjalanan dari Beijing ke New York dengan kecepatan hipersonik,” kata peneliti Cui Kai dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Februari oleh Science China Press di jurnal Physics, Mechanics and Astronomy.
Periset merencanakan pesawat bisa mencapai kecepatan hampir 6.000 km per jam. Rute yang ditempuh jet penumpang normal dari Beijing ke New York sekitar 11.000 km dan memakan waktu sekitar 14 jam.
South China Morning Post melaporkan tim yang merancang pesawat tersebut juga terlibat dalam program pengembangan senjata hipersonik China. Perkembangan persenjataan Beijing di bidang ini oleh Laksamana Harry Harris dari Angkatan Laut Amerika diakui melampauai Amerika. Pengakuan itu diungkapkan kepada anggota parlemen pekan lalu.
South China Morning Post menambahkan sebuah demonstran skala kecil telah melalui uji coba terowongan angin yang dirancang khusus.
Konsep ini memiliki desain biplan dimana dua set sayap ditumpuk di atas satu sama lain, sebuah model yang menjadi sangat kurang populer, meski tidak punah, setelah tahun 1930an dengan munculnya pesawat jet.
Para peneliti mengungkapkan desain sayap ganda mengurangi turbulensi dan hambatan sekaligus meningkatkan kapasitas angkat pada kecepatan tinggi.
Namun, kecepatan tinggi akan diikuti dengan biaya tinggi. Kapasitas angkat pesawat jauh lebih rendah daripada pesawat yang ada seperti Boeing 737. Seandainya pesawat hipersonik yang sedang dikembangkan di China berukuran sama dengan 737, pesawat hipersonik akan membawa sekitar 50 penumpang dan lima ton kargo. Jauh di bawah 737 yang bisa membawa 200 penumpang dan kargo seberat 20 ton.