Jika Anda pernah duduk di dekat jendela selama penerbangan, Anda mungkin pernah melihatnya. Tetapi karena kecil dan tidak dominan, sesungguhnya tak banyak orang peduli.
Anda akan lebih banyak melihat pemandangan di sekitar sayap pesawat, apalagi jika sudah terbang, dibanding sayapnya itu sendiri. Sesekali mungkin sayap menarik perhatian, tetapi itu hanya ketika flap naik dan turun, dan kita bisa melihat bagaimana sesungguhnya sayap bekerja agar pesawat bisa terbang, naik, turun dan mengerem.
Lain kali, jika kebagian tempat duduk di dekat jendela, tidak ada salahnya mencari benda kecil ini. Warnanya kuning, kecil, dengan dua lubang, dan biasanya posisinya tidak terlalu jauh dari badan pesawat. Bukan sesuatu yang aneh. Benda ini tidak berpengaruh terhadap daya terbang pesawat, juga tidak berfungsi ketika semua berjalan baik-baik saja. Benda kuning kecil ini hanya akan digunakan, ketika keadaan darurat datang.
Warna kuning terang yang menonjol di permukaan pesawat yang warnanya monoton memang mewakili figur bahwa benda kecil ini sebenarnya penting. Sebegitu penting hingga pesawat besar harus memilikinya. Padahal jika ditilik ulang, benda itu sebenarnya mengganggu. Ya mengganggu pandangan kita terhadap sayap pesawat, sekaligus menjadi sedikit hambatan aerodinamis karena serupa tonjolan di permukaan mulus sayap pesawat.
Tapi, dia membantu menyelamatkan nyawa penumpang, ketika dibutuhkan.
Ketika pesawat komersial besar melakukan pendaratan darurat, penumpang yang duduk di dekat pintu darurat di dekat sayap diminta siaga membukanya. Jika kondis darurat benar terjadi, ini adalah salah satu akses untuk keluar. Ingat kan apa yang terjadi di Sungai Hudson, ketika sebuah pesawat mendarat darurat. Ya, sebagian besar penumpang turun melalui pintu darurat di atas sayap dan kemudian berdiri di atas bentang sayap itu.
Nah, posisi sayap itu tentu saja tinggi di atas permukaan tanah, jika pendaratan darurat dilakukan di darat. Karena posisinya itu, penumpang butuh jalan yang aman untuk turun. Disinilah benjolan kuning itu akan berperan. Begitu pintu dibuka, sebuah slide atau luncuran di bagian belakang sayap akan terpasang secara otomatis. Penumpang bisa meluncur ke bawah dengan aman.
Masalahnya, slide karet itu bisa menimbulkan risiko lain jika sayapnya licin. Penumpang bisa tergelincir dan terjatuh, dan tentu akan jadi masalah baru. Karena itu, setelah slide secara otomatis mengembang dan pintu keluar darurat dibuka, pramugari akan meraih dua tali. Yang satu terpasang di antara kusen pintu dan kait itu, sementara yang satunya dipasang pada kait kuning itu.
Dengan dua pegangan kuat, di kedua sisi kanan dan kiri, luncuran akan aman dilewati sebab dia tidak mungkin terjatuh lagi, kecuali tidak kuat mengikatnya. Jadi, untuk itulah benjolan kecil warna kuning di pesawat dipasang. Lain kali naik pesawat dan duduk di dekat jendela, coba amati…