Petugas kepolisian dan bea cukai Kenya telah menahan dua anggota awak pesawat Kenya Airways karena dicurigai melakukan penyelundupan narkoba dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta (JKIA).
Tersangka yang tidak disebutkan namanya ditangkap setelah tidak mampu memberikan keterangan yang dibutuhkan seputar barang yang dia bawa. Kebetulan barang itu adalah obat terlarang, kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan. “Maskapai ini, bekerja sama dengan pihak yang berwenang untuk sampai ke pokok permasalahan,” kata juru bicara Kenya Airways sekaligus membernarkan peristiwa itu.
Juru bicara itu juga menyatakan bahwa Kenya Airways mematuhi semua peraturan dan undang-undang Kenya dan negara lain dalam rute penerbangannya.
Sayangnya, kasus semacam ini relatif sering dalam dunia penerbangan Kenya Airways. Insiden terbaru terjadi dalam beberapa pekan lalu ketika dua pramugari ditangkap karena dicurigai mengemas narkotika di dalam sachets kopi.
Kenya Airways yang dikenal dengan kode internasional sebagai KQ, mengatakan bahwa semua anggota awak kapal telah dilatih mengenai peraturan dan undang-undang yang relevan dan diharapkan untuk mematuhi mereka setiap saat. “Kenya Airways tetap berkomitmen terhadap integritas operasinya dan tidak memaafkan kegiatan ilegal oleh anggota stafnya,” tambah juru bicara maskapai tersebut.
Dalam insiden bulan lalu, sebuah tim polisi dan multi agen pemerintah menangkap sebuah kelompok penyelundur narkoba di JKIA yang juga melibatkan staf KQ. Empat kilogram narkotika yang disembunyikan dalam kopi Kenya ditemukan tersembunyi di dalam kamar mandi awak pesawat Kenya Airways (Flight KQ 870) yang menuju ke Hong Kong.
Polisi mengatakan bahwa mereka menduga dua awak kabin telah berkolusi dengan mantan rekan perusahaan penerbangan tersebut untuk secara diam-diam menyelundupkan narkoba ke China, Belanda dan India.