Apa bedanya duduk di dekat jendela atau di tengah ketika naik pesawat?
Bagi sebagian besar orang ini hanya soal pilihan. Jendela memberi pemandangan ke luar, sehingga perjalanan menjadi tidak membosankan. Sementara bagi mereka yang takut, duduk di barisan tengah akan lebih baik karena meminimalkan rasa ngeri.
Tapi di mata psikolog, urusan ini berbeda. Pilihan kursi di pesawat bisa menunjukkan jati diri penumpang. Psikolog mengatakan, selalu ada alasan untuk pilihan itu. Orang yang memilih kursi di dekat jendela diduga lebih egois dan cenderung mengendalikan. Sedangkan mereka yang memilih kursi di tengah lorong cenderung introvert.
Studi soal kursi pesawat ini telah dilakukan selama beberapa tahun, dan kesimpulannya selalu sama. Mungkin memang ada alasan untuk itu, kursi yang Anda pilihkata psikiater Jonathan Bricker, adalah kesempatan langka untuk memiliki kontrol atas lingkungan Anda saat bepergian.
Jadi apa sebenarnya artinya pilihan kursi itu?
Bricker menyebut bahwa memilih kursi di tengah lorong adalah sebuah ekspresi kebebasan. Anda tidak perlu meminta izin untuk bangun, memeriksa loker di atas kepala atau pergi ke toilet. Dan itu adalah pilihan kaum introvert, yang tidak ingin terlibat banyak urusan dengan penumpang lain.
Kursi jendela, lanjutnya, adalah nesters sebuah “sarang”. Cocok untuk mereka yang suka menyendiri dari penumpang lain kabin. Psikolog bernama Becky Spelman mengatakan lebih jauh kepada koran Telegraph bahwa kecenderungan “bersarang” sama dengan keinginan untuk “berada dalam gelembung mereka sendiri”.
Becky juga menambahkan bahwa penggemar kursi dekat jendela suka mengendalikan diri, cenderung mengambil sikap bahwa setiap orang punya urusan sendiri, dan seringkali lebih mudah tersinggung.
Sedangkan psikolog perilaku bernama Jo Hemmings menyatakan bahwa penggemar kursi jendela biasanya lebih egois. Meskipun tidak semua orang cenderung begitu.