Beberapa hari lalu, sudah kita tulis soal pesawat Virgin Australia Flight VA-319 yang terpaksa return to base karena menabrak burung. Mesinnya mengalami kerusakan. Dan setelah diperiksa, para teknisi terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mesin itu, tidak hanya kemasukan elang, tetapi sekaligus kelinci.
Kok bisa? Rupanya elang itu sedang membawa kelinci hasil buruannya ketika tersedot masuk ke mesin pesawat. Kejadian pesawat menabrak kelinci ini sangat jarang terjadi.
Diberitakan Telegraph, Virgin Australia Flight VA-319 berangkat dari Melbourne ke Brisbane dengan lepas landas yang mulus. Namun sesat kemudian, pilot melaporkan getaran berlebihan di mesin kirinya dan memutuskan untuk kembali ke bandara. Kru mengatakan kepada petugas pengendali lalu lintas udara bahwa pesawat sudah mencapai ketinggian 4.500 kaki.
Pesawat yang mengangkut 174 penumpang tersebut, mendarat dengan selamat 17 menit setelah keberangkatan. Data dari FlightRadar24.com menunjukkan bagaimana proses take off pesawat dan kemudian berputar pada ketinggian 4.500 kaki, dan kembali ke Melbourne. FlightRadar24 mengatakan bahwa penerbangan tersebut kemudian dibatalkan.
Aviation Herald mengatakan bahwa kejadian semacam ini sangat jarang terjadi. Meski begitu, ini bukan yang paling aneh. Pada 1987 New York Times melaporkan tabrakan udara antara pesawat Alaska Airlines dan seekor ikan. “Para teknisi menemukan area yang berminyak dengan sisik, tapi tidak ada kerusakan,” Paul Bowers, manajer bandara Juneau, mengatakan kepada surat kabar setelah pemeriksaan pesawat tersebut untuk melihat kerusakan.
Menurut pilot, kejadian itu terjadi pada ketinggian 400 kaki saat Boeing 737 take off dari bandara Alaska. Seekor elang membawa ikan di cakarnya tiba-tiba muncul. Elang itu berhasil lolos dari cedera dengan melepas ikan yang sudah dipegangnya. “Hukum rimba berlaku, saat “burung” besar mendekat, burung yang lebih kecil menyerahkan mangsanya. Ikan itu menabrak jendela di kokpit,” kata Bowers.
Menurut British Airline Pilot Association (BALPA), kejadian seperti ini tidak terlalu berbahaya. “Pesawat dirancang dan dibangun untuk menahan serangan burung dan pilot menjalani pelatihan ketat agar mereka dapat menghadapi kejadian seperti serangan burung,” kata spesialis keselamatan penerbangan BALPA, Stephen Landells.
“Dalam karir terbang saya, saya telah mengalami 10 serangan burung, tidak ada yang menyebabkan kerusakan yang signifikan. Setengah dari kejadian itu sebenarnya melibatkan burung berukuran kecil. Saya bahkan tidak sadar telah menabraknya dan baru tahu ketika memeriksa pesawat setelah mendarat,” tambah Landells.
Ketika seekor burung terbang atau tersedot ke dalam mesin pesawat, dia biasanya hancur. Namun, dalam insiden dengan burung yang lebih besar, ada kerusakan yang bisa timbul pada mesin.