Dalam 20 tahun terakhir, para ahli di laboratorium eksperimental Skunk Works milik Lockheed Martin terus melakukan pengembangan bentuk baru pesawat terbang. Jangan senyum-senyum ya, meski bentuknya agak “aneh”, tetapi ini adalah upaya untuk menyesuaikan dengan berbagai keterbatasan.
Pesawat ini diharapkan tidak memerlukan pesawat terbang dan bahkan bisa mendarat di air.
Kalau lihat bentuknya, mungkin jadi ingan Zeppelin. Bedanya, pesawat buatan Jerman itu penuh dengan hidrogen, sedangkan bikinan Lockheed Martin ini diisi dengan helium. Pesawat ini hanya membutuhkan sedikit gas untuk terbang, dia menghasilkan daya angkat tambahan dari bentuk aerodinamikanya.
Prototipe pertama Skunk Works, P-791, menyelesaikan uji coba pertamanya pada 2006. Pesawat ujicoba itu memiliki kemampuan untuk mengambang di lokasi selama berminggu-minggu tanpa mengisi bahan bakar, menjadikannya pilihan yang baik untuk operasi pengawasan.
Namun, para periset di Lockheed Martin jauh lebih tertarik pada pengiriman kargo besar. “Ketika kami mulai meneliti airships, kami berpikir bagaimana kita menurunkan biaya pengiriman barang ke daerah yang tidak memiliki infrastruktur, jalan atau saluran air,” kenang direktur strategi dan pengembangan Skunk Works, Craig Johnston.
Bentuk terbaru Skunk Works adalah LMH-1, pesawat dengan panjang 91 meter yang dapat membawa 20 ton barang atau 19 penumpang. Dia juga bisa mengapung di mana pesawat, helikopter dan kapal tidak berani mendarat. LMH-1, seperti P-791, dilengkapi dengan sistem pendaratan yang dipinjam dari teknologi hovercraft. Sistem peniup udara di bawah pesawat, menciptakan penyangga yang membantunya melayang tanpa memperhatikan kondisi permukaannya. “Ini memungkinkan pesawat mendarat di mana-mana. Air, es atau pasir, pesawat bisa bermanuver di semua permukaan itu, tidak memerlukan landasan terbang,” tambah Johnston.
Pesawat yang akan memulai debutnya pada 2019 ini telah menarik minat komersial. Perusahaan yang berbasis di Inggris, Straightline Aviation telah memesan 12 kapal terbang dengan harga 480 juta dollar AS.
Perusahaan berencana untuk menyewakan pesawat ke perusahaan pertambangan untuk mengangkut bijih, mesin dan personil. Straightline juga bermitra dengan lembaga amal RAD-AID untuk mengubah pesawat menjadi sebuah klinik terbang keliling.