Proyek uji coba NASA yang diberi nama Adaptif Compliant Trailing Edge (ACTE) membuktikan bahwa desain flap baru dapat mengurangi kebisingan pesawat sebanyak 30 persen saat lepas landas dan mendarat.
Tahap kedua dari proyek ini, yaitu ACTE II, diperkirakan akan berlanjut pada musim gugur dan disimpulkan hasilnya pada akhir tahun. NASA akan mengumpulkan data flap sayap pesawat dalam posisi berbeda di penerbangan selama tahap pertama. Tahap kedua, yang berlangsung di Armstrong, akan memvalidasi teknologinya dengan kecepatan tinggi dan meneliti bagaimana flaps mempengaruhi kekuatan aerodinamika yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Tujuan dari proyek uji terbang ACTE adalah untuk meneliti kemampuan permukaan sayap mengubah bentuk dan menentukan apakah sayap trailing edge fleksibel yang canggih dapat meningkatkan efisiensi aerodinamis pesawat terbang, meningkatkan penghematan bahan bakar dan mengurangi kebisingan bandara yang dihasilkan selama lepas landas dan mendarat.
“ACTE memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan efisiensi badan pesawat. Kami telah menguji flap di enam posisi untuk menunjukkan bahwa kita dapat memanfaatkan struktur ringan dan efisien,” kata Kevin Weinert, manajer proyek ACTE.
Pada tahun 2014, para insinyur mengganti sayap aluminium 19 kaki yang bisa dipakai di pesawat Gulfstream-III Subsonic Research Aircraft, atau SCRAT NASA. Laboratorium Penelitian Angkatan Udara mendanai flaps fleksibel yang mengubah bentuk, lekukan dan terbuat dari bahan komposit yang dirancang oleh FlexSys Inc.
Flaps tradisional, saat diturunkan, menciptakan celah antara sisi depan, sisi lipatan dan permukaan sayap. Konfigurasi sayap yang dilipat memungkinkan tingkat kontrol atas bagaimana dan di mana sayap merespons hembusan angin. Desain ini dapat secara signifikan mengurangi sumber utama suara pesawat, menjadikan proses lepas landas dan mendarat lebih tenang.
NASA saat ini sedang melakukan analisis data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sayap sayap baru ini dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar pesawat terbang. Penerbangan ACTE II juga akan menganalisis aliran bahan bakar melalui mesin untuk mencapai perkiraan drag yang akurat dengan kecepatan, ketinggian dan bobot yang bervariasi.