Maskapai Singapore Airlines (SIA) memutuskan bahwa mereka akan lebih banyak menggunakan bahan ramah lingkungan dalam menu makanan penerbangannya. Langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan kelestarian lingkungan dan mendukung petani lokal.
SIA mengumumkan inisiatif From Farm to Plane yang baru pada hari pertengahan minggu ini di sela-sela Forum Gourmet Dunia di Kranji. Di bawah inisiatif baru tersebut, SIA akan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mengurangi dagingdalam menu penerbangannya. Produk lokal lainnya, seperti tomat ceri, labu, kacang hijau dan sayuran berdaun lainnya berasal dari pertanian di Singapura dan negara-negara tujuan.
Maskapai ini menegaskan, mereka telah menggunakan produk makanan ramah lingkungan dalam penerbangan sejauh dimungkinkan. Misalnya, SIA hanya menggunakan ikan dari perikanan yang disertifikasi oleh Marine Stewardship Council untuk praktik berkelanjutan.
Wakil Presiden divisi SIA untuk Pengalaman Pelanggan, Betty Wong, mengatakan bahwa cakupan sumber berkelanjutan sejauh ini telah ada skala yang lebih kecil. Namun, prakarsa terbaru ini akan memperluas pemakaian produk lokal ramah lingkungan untuk makanan dalam penerbangan.
Wong mengatakan bahwa maskapai ini akan bekerja dengan Panel Kuliner Internasional, yang terdiri dari koki pemenang penghargaan yang menciptakan pilihan makanan untuk penumpang kelas Suites, serta perusahaan katering yang menyiapkan makanan dalam penerbangan, seperti SATS di Singapura.
“Kami tanyakan pada mereka apakah memiliki bahan dari petani lokal. Apakah memiliki produk lokal yang dapat memenuhi kebutuhan untuk hidangan ini? Jadi, kami juga bekerja sama dengan koki panel kuliner internasional, bahwa ketika mereka merancang makanan untuk kami, dan resep untuk kami, mereka benar-benar mengingat hal itu,” kata Wong.