Pekan lalu, seorang wanita China kena batunya. Gara-gara menelepon ketika pesawat penerbangan domestiknya mau berangkat, dia dihukum kurungan. Meski banyak dikritik karena dianggap aneh, hukuman semacam ini dianggap penting karena kecenderungan penumpang disana yang sulit diatur.
Kejadiannya pada 2 Oktober lalu, saat sebuah pesawat menuju Hangzhou ada di landasan pacu Bandara Internasional Guangzhou Baiyun. Bersiap terbang, ternyata malah ada seorang penumpang wanita mengeluarkan telepon genggamnya dan menelepon.
Begitu mengetahui aktivitas itu, awak kabin menyuruhnya meletakkan teleponnya. Namun, bukannya menurut, wanita itu justru berpaling dari pandangan kru dan melanjutkan panggilannya. Kru tidak putus asa, peringatan itu diberikan beberapa kali sembari pesawat lepas landas. Sayangnya, wanita itu benar-benar enggan mengalah dan mematikan teleponnya.
Keadaan sempat memana, ketika awak kabin makin tegas, wanita itu malah naik pitam. Marah-marah tak karuan, dia nggerundel seenaknya dan mengatakan bahwa para awak kabin hanya mau menakut-nakutinya, dan dia sendiri merasa tak takut sedikitpun. Awak kabin yang tetap sabar menghadapinya, akhirnya mengalah dan memintanya tenang duduk di kursi agar tidak banyak gangguan lain muncul selama take off.
Cuma, cerita tidak berhenti disitu. Awak kabin rupanya melaporkan insiden tersebut ke pihak keamanan. Begitu pesawat mendarat di Hangzhou beberapa jam kemudian, wanita itu ditahan oleh pihak berwenang dan dipenjara tiga hari.
Menggunakan ponsel pada penerbangan domestik telah resmi dilarang tahun lalu oleh Administrasi Penerbangan Sipil China. Meskipun banyak yang mencemooh, maskapai penerbangan tetap benar-benar memberlakukan peraturan ini pada penumpang. Terutama karena banyak penumpang di China yang terobsesi smartphone.
Demi alasan keamanan bersama, awak kabin memang harus tegas. Jangankan penumpang biasa, Ratu Inggris saja diminta menutup teleponnya ketika pesawat yang ditumpanginya akan take off.