Sebuah perusahaan startup dari Seattle, Zunum Aero, didukung lembaga modal ventura Boeing dan JetBlue Airways, telah mengumumkan rencana menjual pesawat komuter hibrida listrik pada tahun 2022.
Pesawat kecil tersebut merupakan yang pertama dari beberapa yang direncanakan oleh Zunum Aero. Lebih detil dikatakan, pesawat ini akan menampung 12 penumpang dan didukung oleh dua motor listrik, secara dramatis mengurangi waktu tempuh dan biaya perjalanan pada jarak di bawah 1.000 mil (1.600km).
Zunum menggarisbawahi, rencana mereka cukup realistis karena pengembangan pesawat listrik kecil ini didasarkan pada teknologi baterai yang berkembang pesat dan sistem kecerdasan buatan yang menyelesaikan banyak persoalan.
Boeing sendiri mengatakan bahwa pihaknya merencanakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada penerbangan listrik dan otonom untuk membantu upayanya mengembangkan pesawat tersebut. Beberapa perusahaan, termasuk Uber Technologies dan produsen pesawat di Eropa, Airbus, sedang mengerjakan mobil self flying electric.
Zunum berharap ini mengisi celah pasar untuk rute regional oleh perusahaan penerbangan, di mana jet pribadi dan pesawat jet komersial terlalu mahal bagi banyak orang untuk digunakan. Pesawat ini dimaksudkan untuk terbang dari ribuan bandara kecil di sekitar kota-kota besar untuk mengurangi waktu dan biaya perjalanan regional.
Sebuah penerbangan dari Silicon Valley ke Los Angeles, misalnya, akan berangkat dari bandara Palo Alto, San Carlos, Hayward atau Reid Hillview dan tiba di bandara Santa Monica, Burbank, Hawthorne atau San Gabriel Valley. Biaya akan menjadi sekitar 120 dollar satu kali jalan.
Mesin listrik, yang diproduksi oleh Tesla dan Panasonic, akan mengisi motor Zunum, meski Zunum tidak memiliki komitmen dengan kedua perusahaan tersebut. Sebuah mesin berbahan bakar aftur dan generator listrik akan digunakan agar pesawat itu bisa mencapai jarak 700 mil dan memastikannya tetap tinggi setelah baterai habis.
Zunum berencana membuat pesawat yang lebih besar dengan 50n tempat duduk pada akhir dekade berikutnya, dan jangkauan keduanya akan meningkat menjadi sekitar 1.000 mil seiring teknologi baterai yang lebih kuat. Pesawat akhirnya akan terbang hanya dengan daya baterai dan dirancang untuk terbang dengan satu pilot dan akhirnya bisa diujicobakan dari jarak jauh.
Zunum mengatakan bahwa pesawat akan terbang dengan kecepatan sekitar 340 mph (550kph) dan pada ketinggian sekitar 25.000 kaki (7.600 meter), lebih lambat dan lebih rendah dari jet konvensional.