Group dan produsen mesin pesawat CFM International telah menyelesaikan perjanjian pembelian mesin LEAP-1A. Cathay Pacific ingin memasang mesin itu untuk 32 pesawat Airbus A321neo yang baru mereka pesan. Pembelian mesin ini bernilai hampir 1 miliar dollar AS, dengan jadwal pengiriman mulai 2020.
Pesawat Airbus A321neo tersebut akan dioperasikan oleh Cathay Dragon, maskapai regional milik grup Cathay Pacific. Ini merupakan strategi peremajaan mengganti dan memodernisasi armada single aisle yang kini berjumlah 23 pesawat. Armada lama mereka terdiri dari 15 pesawat A320 dan delapan A321. Pesawat baru sekaligus diharapkan mendukung perluasan pasar di Asia Pasifik.
Cathay Pacific juga telah menandatangani perjanjian pemeliharaan Rate per Flight Hour (RPFH) jangka panjang dengan CFM International. Berdasarkan ketentuan perjanjian, CFM akan menjamin biaya pemeliharaan satu dolar per jam penerbangan mesin.
“Kami antusias memilih mesin LEAP-1A untuk dipasang di armada Airbus A321neo yang akan datang. CFM International memiliki reputasi yang sangat baik untuk keandalan dan produktivitas mesin mereka, dan mesin LEAP-1A memberikan efisiensi yang dijanjikan, kami berharap dapat memasuki babak baru dalam hubungan kami dengan mereka,” kata Direktur Teknik Cathay Pacific, Neil Glenn.
CFM International sendiri gembira dengan kesepakatan bersama Cathay Pacific ini. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan Cathay Pacific selama 20 tahun dalam soal mesin-mesin pesawat.
“Kami menghargai kepercayaan yang mereka berikan pada kami dan berharap dapat membawa semua keuntungan dari mesin LEAP-1A ke armada baru ini,” kata Presiden dan CEO CFM International, Gaël Méheust.
Mesin LEAP memang disambut secara luar biasa di pasar pesawat komersial dengan 18 pelanggan yang saat ini mengoperasikan dengan lebih 85 pesawat di empat benua. Secara keseluruhan, armada tersebut telah mencatat hampir 150.000 siklus penerbangan dan 300.000 jam terbang sambil mempertahankan keandalan terdepan CFM dan tingkat utilisasi tertinggi di kelas thrust ini.
LEAP membantu menekan biaya operasional maskapai karena mampu menekan 15 persen konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 lebih rendah dibandingkan mesin CFM56 terbaik yang ada sekarang. Mesin ini juga mampu mengurangi kebisingan secara dramatis. Di luar itu, CFM juga andal karena ketersediaan spare part, margin time on wing yang disempurnakan untuk membantu menjaga biaya perawatan tetap rendah, dan meminimalkan perawatan. Semuanya didukung oleh analisis canggih yang memungkinkan CFM menyediakan perawatan prediktif selama umur mesin.