Kenya Airways telah mengevaluasi efisiensi jaringannya untuk memaksimalkan produktivitas dengan peluncuran jadwal musim dingin yang baru. Dalam jadwal baru, Kenya Airways akan menghentikan penerbangan ke Hong Kong dan Hanoi, Vietnam, mulai 29 Oktober 2017 untuk mengoptimalkan jaringan rutenya.
Langkah ini akan memungkinkan Kenya Airways untuk beroperasi dengan jadwal yang lebih baik ke Asia dengan penerbangan harian ke Bangkok dan Guangzhou. Maskapai ini akan terus melayani Hong Kong dan Hanoi melalui mitranya. Perubahan jaringan ini juga memungkinkan KQ untuk mengalokasikan lebih banyak kursi di seluruh jaringan Afrika di mana prospek permintaan tetap kuat dan kapasitasnya tidak mencukupi pada rute tertentu.
“Keputusan jaringan ini akan membantu Kenya Airways untuk memperkuat fokusnya ke Afrika. Kami akan terus melayani pelanggan kami ke Asia melalui penerbangan langsung kami ke China dan Thailand dan bekerja sama dengan mitra kami untuk tujuan lain di benua Asia,” kata Vincent Coste, Direktur Komersial Kenya Airways.
Kenya Airways harus realistis. Berjuang dalam bisnis penerbangan di Afrika tidak pernah mudah. Namun, menjadi salah satu pemain besar di benua hitam itu sebenarnya sudah cukup. Sementara, rute-rute seperti Hongkong dan Hanoi tidak terlalu populer bagi penumpang Afrika. Di tambah, ada hub baru di Timur Tengah yang terus mengakar, dan merubah peta jalur penerbangan dunia.
Tidak hanya Kenya Airways, bahkan sejumlah maskapai besar Australia, Asia dan Eropa harus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan Dubai. Hampir tidak mungkin menjual tiket yang bersaing harganya, tanpa melibatkan Dubai sebagai hub tengah. Dan pilihan Kenya Airways ini terlihat sangat rasional. Dengan permintaan pasar yang terus berubah, maskapai ini harus lebih lincah.