Angkatan Udara Amerika Serikat mengirim dua pesawat terbang uji coba ke medan perang. Sebenarnya, mereka memiliki empat pesawat yang masuk dalam kompetisi pesawat terbang ringan OA-X.
AU memang menggelar semacam kompetisi bagi produsen pesawat. Mereka membuat tantangan untuk membuat pesawat yang lebih ringan, tetapi sesuai untuk misi militer. Empat produsen kemudian menyanggupi membuat sebuah prototipe. Nah, dua pesawat yang dibawa ke perang ini adalah prototipe itu.
Langkah tersebut mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Angkatan Udara AS. Mereka sengaja melakuannya, untuk mengevaluasi kedua pesawat terbang tersebut dalam misi tempur sebelum keputusan dibuat mengenai mana pesawat yang akan dibeli.
Aviation Week & Space Technology melaporkan bahwa yang dikirim oleh Angkatan Udara AS adalah Embraer / Sierra Nevada A-29 Super Tucano dan Textron AT-6 Wolverine. Di bawah program yang disebut sebagai Combat Sent III, Angkatan Udara akan membentuk sebuah skuadron eksperimental. Dua pesawat yaitu A-29 dan AT-6 ini dikirim bersama 70 pilot dan personel penilai, untuk menguji pesawat dalam kondisi tempur.
Tujuan program OA-X, yang merupakan singkatan dari observer-attack experimental atau eksperimen pengamat serangan, adalah memilih pesawat tempur ringan untuk misi low-end. OA-X dimaksudkan untuk menjadi pesawat serang darat yang relatif kecil yang mampu berkeliaran di medan perang dan menjatuhkan bom, roket, dan rudal pada target musuh dengan presisi. Pesawat ini juga diharapkan bisa melakukan misi pengintaian dan observasi.
Persyaratan penting lainnya adalah bahwa OA-X harus murah untuk terbang. Selama ini, AS mempersiapkan pesawat-pesawat canggih untuk berperang melawan negara kuat. Sayangnya, pesawat itu sangat mahal dalam operasionalnya. Duit militer bisa habis jika perang berlangsung lama. Karena itu, dalam perang yang negara kecil dan kurang maju teknologinya, lebih tepat menggunakan pesawat ringan dan kecil yang jauh lebih murah operasionalnya.
Angkatan Udara belum memutuskan kemana mengirim Combat Sent III, namun perang di Irak dan Suriah nampaknya menjadi pilihan. Konflik dengan ISIS adalah jenis pertarungan yang cocok dengan OA-X, karena ISIS tidak memiliki kemampuan pertahanan udara cukup, sehingga kecil kemungkinan pilot ditembak jatuh.
AU AS berencana membeli hingga 300 pesawat jenis OA-X ini.