Sebuah panel dengan berat 3kg jatuh dari pesawat ke atas pabrik di dekat Tokyo. Seorang pejabat Jepang menyatakan hal itu pertengahan minggu ini. Kasus ini menjadi perhatian karena dalam seminggu, setidaknya ini menjadi insiden kedua yang terjadi di negara tersebut. Sebelumnya, salah satu bagian dari pesawat juga jatuh dan menghantam mobil.
Kejadian semacam ini tentu tidak dapat diabaikan atau disepelekan. Bukan soal seberapa besar bagian dari pesawat yang jatuh, tetapi kejadian itu menjadi indikasi bahwa sesuatu terjadi pada pesawat. Dan peraturan penerbangan yang ketat tidak memberi ruang kesalahan sedikitpun, karena jika kecelakaan terjadi bisa menelan korban ratusan orang tergantung tipe pesawatnya.
Pemerintah Jepang menyatakan, tidak ada korban luka dilaporkan setelah panel tersebut ditemukan. Lokasi tepatnya adalah di dalam sebuah pabrik di dekat Bandara Narita di pinggiran ibukota Jepang. Setidaknya, demikian keterangan seorang juru bicara All Nippon Airways (ANA) kepada kantor berita AFP.
“Setelah berkonsultasi dengan produsen pesawat, kami mengidentifikasi bahwa panel itu adalah bagian dari pesawat kami, sebuah Boeing 767 yang terbang dari kota Amoi di China tenggara,” kata juru bicara ANA, Hiroyuki Miyagawa.
Panel itu digunakan sebagai penutup untuk kondisi darurat. ANA mengatakan botol yang mengandung gas nitrogen meletup tidak pada waktunya. Nitrogen digunakan untuk meniup panel dari badan pesawat. Langkah itu memungkinkan peluncur dipasang dalam keadaan darurat. Diketahui kemudian bahwa botol tersebut bocor. Juru bicara ANA kemudian mengatakan, bahwa maskapai itu telah menggantinya dan mereka meminta maaf atas insiden ini.
Sementara itu, Akhir pekan lalu sebuah panel juga jatuh dari pesawat milik KLM Royal Dutch Airlines. Panel itu berasal dari pesawat Boeing 777 sesaat setelah lepas landas dari bandara Jepang. Kali ini, panel tersebut menghancurkan jendela mobil yang sedang meluncur di jalanan.