Setidaknya lima penerbangan antara Australia dan Selandia Baru terpengaruh karena masalah pasokan bahan bakar jet yang sedang berlangsung di Bandara Auckland. Tidak hanya itu, maskapai Selandia Baru, Air New Zealand membatasi penjualan tiket karena layanan penerbangan terus terganggu oleh pecahnya pipa yang membawa bahan bakar jet ke bandara.
Setelah membatalkan 30 penerbangan domestik dan trans-Tasman sejak hari Minggu, Air New Zealand mengatakan bahwa krisis tersebut semakin meningkat. Kini mereka mencatat, ada lebih 3000 penumpang diperkirakan akan terpengaruh oleh pembatalan penerbangan hari Rabu. Jika tidak segera diperbaiki, bahkan penumpang yang tidak bisa terbang bisa mencapai 6000 setiap harinya dalam beberapa hari ke depan.
Secara keseluruhan 36 penerbangan telah dibatalkan di bandara Auckland hari Rabu seperti dilaporkan Herald New Zealand . Dari jumlah tersebut, 13 penerbangan internasional, menuju ke Sydney, Melbourne, Kuala Lumpur, Vietnam dan Fiji dan dioperasikan oleh Air New Zealand, Qantas dan Singapore Airlines.
Seperti ditulis sebelumnya, Bandara Aucland di Selandia Baru kacau karena kerusakan pada pipa bahan bakar, yang menghubungkan kilang Marden Point di Northland ke bandara via Wiri. Kerusakan ditemukan di kawasan Wiri ini Kamis minggu lalu dan diyakini disebabkan oleh seorang pekerja yang sedang menggali tanah.
Pipa ini telah ditutup sementara, namun dampaknya merembet hingga maskapai penerbangan hanya memiliki jatah 30 persen dari penggunaan normal bahan bakar jet mereka . Perusahaan minyak Refining NZ mengatakan, telah ada perbaikan di jalur dan armada disiapkan untuk pengiriman avtur ke gudang penyimpanan di Wiri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Selandia Baru, Judith Collins mengatakan kepada media bahwa dia mengharapkan pemerintah meninjau kembali insiden tersebut setelah jaringan pipa tersebut diperbaiki.