Investor dari Jerman Hans Rudolf Woehrl, dikabarkan telah menyiapkan tawaran senilai 500 juta euro atau sekitar 600 juta dollar AS untuk membeli maskapai Airberlin. Seperti diberitakan sebelumnya, maskapai Jerman itu diambang kebangkrutan. Padahal, Airberlin adalah maskapai terbesar kedua di negara itu, dan merupakan salah satu kebanggan warganya. Tidak salah jika investor Jerman ingin menyelamatkannya.
“Kami bekerja keras untuk dapat membuat penawaran ini, dengan bantuan tidak hanya dari para ahli, namun juga komentar dan saran pendukung dari karyawan, penumpang dan mitra bisnis Airberlin,” kata konglomerat yang juga pemilik maskapai Bavaria tersebut.
Woehrl adalah pengusaha yang berbasis di Nuremberg. Ini bukan pertama kalinya dia berkecimpung di tengah maskapai yang sekarat. Sebelumnya, dia sudah terkenal karena membeli maskapai Deutsche BA dari British Airways pada 2003. Maskapai itu kemudian dia jual ke Airberlin. Jadi, membeli Airberlin sekarang seperti sebuah titik balik bagi Woehrl.
Pada akhir pekan lalu, perusahaan yang dipimpinnya menawarkan 50 juta euro yang akan dibayar segera untuk Airberlin. Selanjutnya, dia telah menyiapkan dana hingga sebesar 450 juta Euro untuk pembayaran lebih lanjut. Namun, pembayaran lanjutan ini dilakukan tergantung pada kinerja Airberlin itu sendiri.
Perusahaan milik Woehrl, Intro yang akan berperan dalam transaksi ini. Perusahaan ini menginginkan membeli Airberlin secara keseluruhan, dan tidak sebagian sahamnya saja. Woehrl mendesak kepada calon pembeli lain yang telah mengajukan penawaran, seperti Lufthansa, Condor, TUI, Germania dan mantan pebalap Formula Satu asal Austria Niki Lauda untuk mengikuti tawarannya.
Dia menambahkan bahwa perusahaannya tersebut jika perlu membeli semua aset Airberlin, termasuk 140 pesawat sewaan dan slot pendaratan dan take off yang berharga di bandara-bandara Jerman.
Pemerintah Jerman telah menyatakan bahwa peraturan persaingan bisnis yang ada di negara itu melarang setiap maskapai penerbangan mengambil alih Airberlin. Dengan demikian, maskapai terbesar di negara yaitu Lufthansa, kemungkinan besar tidak akan punya kesempatan membeli Airberlin.
Setelah kehilangan sumber pendanaan tambahan dari maskapai Etihad pada Juni lalu, Airberlin kemudian mengajukan kebangkrutan pada 15 Agustus. Perusahaan itu kemudian memberi kesempatan kepada pembeli potensial untuk mengajukan penawaran sampai 15 September. Sementara itu, Airberlin sendiri sekarang dalam kondisi cukup tenang setelah memperoleh pinjaman 150 juta Euro dari pemerintah Jerman.