Saudi Arabian Airlines membatalkan kontrak dengan sebuah perusahaan Portugis karena melakukan servis rutin di Israel. Apalagi, public Arab bereaksi keras begitu foto sebuah pesawat dengan tulisan Arab Saudi Airlines terlihat di hanggar perawatan di Bandara Internasional Ben Gurion di Israel.
Ternyata, pesawat tersebut dibawa ke Israel pada hari Rabu untuk perawatan rutin oleh Hi Fly, sebuah perusahaan penyewaan pesawat yang berbasis di Lisbon, Portugal. Menurut Arab News, perusahaan penerbangan Saudia milik pemerintah Saudi, membatalkan kontrak langsung setelah pesawat tersebut menimbulkan gunjingan di kalangan media Israel.
Hi Fly adalah perusahaan yang telah menerima kontrak penyediaan pesawat bagi Saudia untuk operasi komersial. Tugas mereka antara lain adalah merawat mesin dan bagian-bagian lain dari pesawat. Nah, untuk kepentingan itu, Hi Fly mengambil sebuah pesawat yang sedang tidak terpakai dan masuk masa pemeliharaan. Dalam catatan, pesawat itu meninggalkan Arab Saudi dengan tujuan Brussels, Belgia.
Tidak tahunya, setelah sampai di Belgia, pesawat terbang lagi dan menuju ke Israel. Padahal, Arab Saudi tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel dan telah menjadi salah satu pemimpin dalam gerakan boikot negara kawasan Arab terhadap negara zionis tersebut sejak tahun 1970-an.
Menurut Saudia, dengan kenyataan bahwa pesawat mereka telah dibawa ke Tel Aviv, maka Hi Fly telah melakukan pelanggaran besar atas kontrak yang mereka sepakati. Karena dalam perjanjian sudah ditulis jelas bahwa perusahaan leasing tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis yang menyebutkan di bandara mana pesawat akan perawatan rutin.
Menurut perjanjian, proses perawatan atau operasi semacam itu harus dilakukan di negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Kerajaan Arab Saudi. Hal itu untuk memungkinkan staf Saudia dan otoritas Penerbangan Sipil melakukan inspeksi dan menindaklanjuti operasi pemeliharaan kapanpun diperlukan.
Pesawat tersebut, sebuah Airbus A330, tiba dari Brussels tanpa penumpang Mei lalu. Pesawat itu dimiliki oleh perusahaan Eropa dan disewakan kepada Saudia. Pesawat mendarat di Israel untuk perawatan rutin oleh Bedek, sebuah perusahaan Israel yang dikontrak oleh Israel Aircraft Industries.