Dulu, kita dibuat kagum oleh pesawat ulang-alik. Dia yang dapat terbang menembus atmosfer dan kemudian kembali mendarat laksana pesawat biasa. Dia yang didorong oleh roket dengan peluncuran yang selalu mengundang decak kagum. Kita semua bertanya-tanya apakah semua akan lancara saja, karena kadang pesawat meledak dan membuat semua orang bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan teknologi tinggi itu.
Lama tak terdengar, lembaga antariksa AS, NASA ternyata sedang mengembangkan sebuah prototype pesawat baru. Spaceplanes atau pesawat luar angkasa ini, seperti juga yang sudah ada sebelumnya, akan bertugas mengantarkan astronot ke luar angkasa. Namun ada banyakyang baru, sehingga NASA percaya bahwa pesawat yang diberi nama Dream Chaser ini adalah langkah penting mencapai tujuan baru dalam penjelajahan tata surya.
Sejak pesawat ulang-alik dianggap pensiun, angkutan ke luar angkasa oleh NASA, baik itu untuk mengangkut astronot maupunberbagai barang, dilakukan dengan teknologi roket sepenuhnya. Namun tentu saja pola ini tidak ekonomis, karena semua dibuang untuk sekali pemakaian. Jadi, harus ada upaya untuk kembali pada teknologi dan sistem ulang-alik. Pada akhirnya, tujuan dari mimpi ini adalah mengembangkan wahana antariksa yang dapat digunakan kembali, yang bisa mendarat dan lepas landas seperti pesawat biasa.
Kini mimpi itu sedang berusaha diwujudkan dengan kerja sama bersama Sierra Nevada Corporation (SNC). Dream Chaser sudah ditetapkan sebagai penerus SpaceShuttle guna membawa kargo dan kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). SNC adalah salah satu perusahaan yang mendapat kontrak untuk membawa muatan ke ISS dari tahun 2019 sampai 2024.
Selain menangani pekerjaan pengiriman, SNC mengatakan Dream Chaser bisa melakukan berbagai tugas lainnya. Ini termasuk servis satelit dan pembuangan puing aktif atau pembersihan sampah di luar angkasa.
Tidak seperti SpaceShuttle, sayap Dream Chaser dimiringkan sedikit ke atas pada suatu sudut. Saat memasuki kembali atmosfer bumi, ia diyakini akan berhasil meluncur ke pendaratan, berkat tekanan udara yang dihasilkan di bawah pesawat terbang. Dan meski ukurannya hanya seperempat dari SpaceShuttle, tapi Dream Chaser mampu membawa hingga tujuh anggota kru. Untuk merealisasikan mimpi itu, akan ada lebih banyak tes dilakukan untuk Dream Chaser sampai akhir tahun.