Perusahaan eksplorasi dasar laut Amerika, Ocean Infinity menawarkan untuk mencari sisa reruntuhan pesawat MH 370 Malaysia Airlines. Mereka bahkan siap mengambil resiko secara finansial dalam pencarian baru pesawat tersebut. Itu artinya, perusahaan ini siap menanggung biaya, meski tidak dijelaskan berapa persen dari keseluruhan biaya proyek ini nantinya.
Keluarga korban sendiri tidak lelah mendesak pemerintah Malaysia untuk menyetujui sebuah perusahaan swasta mencari reruntuhan Penerbangan MH 370. Upaya pencarian oleh tiga negara Malaysia, Australia dan Cina sudah dilakukan selama hampir tiga tahun namun belum menemukan titik terang. Wilayah Samudera Hindia selatan telah dijelajahi seluas 120.000 kilometer persegi atau 46.000 mil persegi dengan menyapu dasar laut terpencil tapi upaya itu gagal menemukan jejak Malaysia Airlines MH 370.
Ocean Infinity, yang berbasis di Houston, Texas, mengatakan bahwa mereka tetap berharap Malaysia akan menerima tawarannya untuk melanjutkan pencarian. Upaya ini akan dilakukan oleh sebuah tim berpengalaman, dengan bantuan pesawat bawah laut yang bisa menyusuri laut dalam. Alat ini mampu bergerak cepat dan sesuai dengan panduan yang diberikan oleh sonar.
“Ketentuan penawaran bersifat rahasia, tapi saya dapat mengonfirmasikan bahwa Ocean Infinity telah menawarkan diri untuk mengambil risiko pembiayaan dari pencarian baru ini,” ujar juru bicara perusahaan, Mark Antelme.
Ocean Infinity menyatakan, mereka terus melakukan dialog yang konstruktif dengan pihak berwenang terkait dan berharap tawaran tersebut akan diterima.
Voice370, sebuah kelompok pendukung untuk keluarga dari 239 orang yang berada di pesawat itu ketika hilang, mengatakan berdasarkan ketentuan penawaran yang dibuat pada bulan April, Ocean Infinity hanya akan akan dibayar jika menemukan lokasi reruntuhan pesawat itu. Kelompok ini juga menanyakan, mengapa Malaysia tidak menerima tawaran tersebut.
Sampai saat ini, Malaysia memang tidak menanggapi pertanyaan keluarga tersebut.
Sebuah dewan ahli internasional telah menyimpulkan, berdasarkan analisis puing-puing Boeing 777 yang melayang dan terdampar di pantai Samudera Hindia bagian barat, kemungkinan besar pesawat tersebut jatuh di area seluas 25.000 kilometer persegi, di batas utara zona pencarian terakhir, jauh di barat daya Australia.
Namun Malaysia, Australia dan Cina sepakat bahwa wilayah yang baru diidentifikasi itu terlalu luas untuk dilakukannya pencarian yang didanai publik, yang telah menelan biaya 160 juta dollas AS.
Australia telah mengkoordinasikan pencarian atas nama Malaysia karena MH 370 jatuh di zona pencarian wilayah Australia dan tanggung jawab penyelamatan ada pada negara itu. Menteri Transportasi Australia, Darren Chester menolak berkomentar mengenai kemungkinan pencarian oleh perusahaan swasta. “Malaysia, sebagai negara dimana register pesawat terbang itu, tetap memiliki otoritas keseluruhan untuk pencarian di masa depan dan pertanyaan mengenai kemungkinan upaya pencarian di masa depan harus diarahkan ke sana. Australia siap membantu pemerintah Malaysia dengan cara apapun,” kata Chester.
Ocean Infinity mengatakan bahwa perusahaan tersebut menggunakan armada kendaraan otonom paling canggih di dunia untuk membuat survei dasar laut dengan resolusi tinggi dari lokasi yang belum dipetakan.