Kalau mau beli pesawat mahal, test nya nggak boleh main-main. Dan enaknya, sebelum membayar pesawatnya, pembeli boleh meminta produsen untuk membuktikan bahwa produk mahalnya terbukti berkualitas unggul.
Nah, salah satu caranya adalah dengan memerintahkan produsen untuk membawa pesawat itu ke bandara-bandara tertentu yang tantangannya besar. Salah satu yang sering dipakai untuk ujian akhir ini adalah Bandara Daocheng Yading. Ini merupakan bandara sipil tertinggi di dunia yang beroperasi di provinsi Sichuan, Tibet, di Cina barat daya.
Bandara Daocheng Yading, terletak 4.411 meter di atas permukaan laut di daerah Daocheng di prefektur otonomi Tibet Garzi, provinsi Sichuan, mulai beroperasi pada 2013. Bandara ini dibangun untuk keperluan transportasi lokal. Dulu, untuk menuju daerah ini dari ibukota provinsi Chengdu butuh dua hari sekarang cukup 65 menit.
Bandara tersebut menjadi bandara sipil tertinggi di dunia, menggantikan Bandara Bangda di Qamdo di Daerah Otonomi Tibet, yang 4.334 meter di atas permukaan laut. Terletak 159 km dari Cagar Alam Yading di bagian timur Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, bandara tersebut dibangun selama dua tahun dengan biaya 1,58 miliar yuan atau 255 juta dollas AS.
Kawasan ini memiliki pemandangan yang menakjubkan, dan bahkan diberi gelar Shangri-La terakhir dan tanah murni terakhir di planet biru.
Nah, belum lama ini, pesawat jenis Falcon 7X menjadi jet bisnis pertama yang disertifikasi untuk beroperasi di Daocheng Yading. Jet ini terpaksa ikut ujian terbang kesana karena pembeli dari Cina punya permintaan khusus, yaitu harus mampu beroperasi di kawasan itu. Perlu waktu hampir dua minggu untuk mempersiapkan penerbangan yang akan tercatat sebagai sejarah kecil itu. Jika sukses, maka seluruh seri pesawat Falcon otomatis akan menerima sertifikat bandara tersebut, tidak hanya satu pesawat yang dibawa kesana.
Tes penerbangan di Daocheng dimulai setelah serangkaian penerbangan awal di Bandara Jiuzhai Huang Long dekat Chengdu yang berada di ketinggian 11.311 kaki atau 3.448 m. Setelah pendaratan awal di Daocheng, diikuti oleh serangkaian uji lepas landas dan pendaratan. Begitu selesai, sertifikasi ini akan mengizinkan Falcon 7X beroperasi di ketinggian sampai 15.000 kaki.
Selain menetapkan rekor ketinggian dunia baru untuk jet bisnis ukuran sedang, uji coba ini juga menetapkan sejumlah tolok ukur lainnya untuk penerbangan di Cina. Ini adalah uji terbang pertama yang dilakukan di wilayah Cina oleh pesawat yang terdaftar di negara asing, dan merupakan persetujuan pertama yang dikeluarkan bersama oleh EASA dan CAAC.