Etihad Airways pertengahan pekan lalu menyatakan bahwa mereka menarik dukungan finansial untuk operator penerbangan murah airberlin . Maskapai berbasis di Jerman itu tidak akan lagi menerima suntikan dana dari Etihad. Airberlin sendiri kemudian mengajukan kebangkrutan mengikuti keputusan Etihad.
Dalam sebuah pernyataan media, Etihad mengatakan bahwa sebagai pemegang saham minoritas di airberlin, pihaknya tidak dapat menawarkan pendanaan yang akan meningkatkan eksposur keuangannya. Maskapai penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi ini menggambarkan langkah airberlin untuk mengajukan status bangkrut sebagai tindakan yang sangat mengecewakan bagi semua pihak.
Sementara itu, Deutsche Lufthansa AG mengatakan bahwa mereka sebenarnya dapat membeli sebagian saham airberlin. Meski maskapai itu sebenarnya merupakan saingan utama nasional mereka.
Pengajuan kebangkrutan berarti manajemen perusahaan akan dialihkan ke pihak lain, dan kemudian biasanya seorang administrator ditunjuk oleh pengadilan.
Etihad Airways yang memiliki hampir 30 persen saham airberlin mengatakan bahwa perrkembangan terakhir sangat mengecewakan semua pihak, terutama karena Etihad telah memberikan dukungan ekstensif kepada airberlin dalam mengatasi masalah keuangan dan upaya restrukturisasi sebelumnya selama enam tahun terakhir.
Pada April tahun ini, Etihad menyediakan dana tambahan 250 juta euro kepada airberlin serta mendukung maskapai tersebut untuk mengeksplorasi opsi strategis bisnis ini. Namun, bisnis Airberlin memburuk dengan sangat cepat, seperti belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi itu membuat mereka tidak bisa mengatasi persoalan dan menerapkan solusi strategis alternatif. “Kami memiliki hubungan komersial dengan airberlin di berbagai area, termasuk operasi pembagian kode, dan kami akan mendukung manajemen airberlin selama masa sulit ini,” kata juru bicara Etihad.
Maskapai Jerman itu memang terkepung masalah. Mereka mengalami kerugian lebih dari 2,7 miliar euro selama enam tahun, dan memiliki hutang bersih sebesar 1,2 miliar euro.
Etihad membeli 29 persen saham maskapai ini pada 2012 sebagai bagian dari rencana untuk memperluas jaringan globalnya. Strategi itu juga membuat Etihad memperoleh saham di Alitalia, maskapai utama Eropa lainnya yang juga mengajukan kebangkrutan awal Mei tahun ini. Kedua rencana itu membuat Etihad mencatatkan kerugian hingga 1,87 miliar dollar AS pada 2016.
Etihad mengatakan pada akhir Juli lalu, bahwa mereka mungkin masih akan terus didera masalah pada 2017 ini. Maskapai ini sekarang juga tengah berupaya menemukan seorang CEO baru, setelah James Hogan, mantan presiden dan CEO yang memimpin investasi Etihad dan strategi ekspansi di Eropa, mengundurkan diri pada Juli.