Loganair, maskapai asal Skotlandia, bisa sukses justru karena rute-rute pendek yang dikelolanya dengan baik. Maskapai ini bahkan memiliki rekor dengan rute penerbangan paling singkat di dunia, yaitu hanya terbang maksimal selama 2 menit. Jadi naik, terbang sebentar, kemudian landing, dalam waktu 2 menit saja. Iya, 2 menit saja dan itu waktu maksimal. Menurut hitungan, waktu tercepat yang bisa ditempuh adalah 47 detik. Namun sejauh ini, dalam cuaca bagus dan angin yang mendukung, rekornya adalah 57 detik. Bayangkan, Anda naik pesawat dan hanya 57 detik di udara.
Loganair memilki 30 armada pesawat, jadi ini bukan maskapai kecil. Meskipun mayoritas pesawat yang dioperasikan memang tipe kecil, seperti Britten-Norman Islanders dengan delapan kursi yang digunakan untuk layanan di Orkney. Pesawat ini juga yang dipakai dalam penerbangan berjarak 1,7 mil antara Westray dan Papa Westray yang merupakan rute terjadwal terpendek di dunia, dengan rekor waktu 57 detik di udara itu.
Loganair menempatkan tiga pesawat De Havilland Canada Twin Otter untuk rute perjalanan dari Glasgow ke Kepulauan Barat, termasuk penerbangan ke Barra. Dalam penerbangan ke Barra ini, pesawat harus mendarat di jalur pasir sepanjang 2 mil pada waktu yang berbeda setiap hari sesuai dengan arus. Jadi bandara buka dan tutup sesuai kondisi tinggi muka air laut. Ini adalah pendaratan di bandara pantai dengan jadwal tetap satu-satunya di dunia. Layanan ini bahkan telah menjadi daya tarik wisata yang populer.
Belum lama ini, Loganair membuka rute baru dengan pendaratan di pantai Hebride yang terpencil. Mereka juga mengecat ulang armadanya menjadi warna tartan dan mencari partner bisnis baru. Loganair bersiap untuk mandiri setelah hampir seperempat abad terbang dengan menjadi bagian dari maskapai penerbangan lain.
Perusahaan yang berbasis di Glasgow ini telah mengubah pesawatnya dengan desain ekor merah, hitam dan abu-abu dan logo Scotland’s Airline. Pola kotak-kotak itu terdaftar sebagai entri 11.744 pada Register Skotlandia yang resmi.
Loganair telah berdiri sejak 1994 dan langsung beroperasi di bawah British Airways sampai 2008. Setelah itu, mereka pindah ke naungan Flybe Group, dimana kesepakatan franchise akan berakhir pada 31 Agustus 2017 ini. Loganair mendapatkan sebagian besar pendapatan tahunannya yang mencapai 100 juta poundsterling dari kerja sama tersebut. Managing Director Loganair, Jonathan Hinkles mengatakan bahwa mereka dapat bertahan dan beruntung dengan memanfaatkan kepercayaan masyarakat Skotlandia secara luas. “Kami memiliki tingkat kepercayaan yang kuat di pasar inti kami, yaitu di dataran tinggi dan pulau-pulau. Tugas kami sekarang adalah berupaya melakukan penetrasi pasar di daerah yang kami belum begitu terkenal,” kata Hinkles.