Polisi bersenjata dipanggil ke bandara Heathrow, Inggris setelah penumpang marah karena penerbangan British Airways ditunda selama dua hari. Semua akibat pemogokan staf maskapai itu, yang berlangsung beberapa kali. Bulan Juli lalu mereka mogok, kemudian bekerja di akhir bulan. Tidak tahunya, tanggal 1 Agustus mereka mogok lagi selama 2 minggu, dan rencananya akan diperpanjang sampai akhir bulan. Busyet dah…
Nah, gara-gara pemogokan ini tentu saja yang jadi korban adalah penumpang. Hari demi hari para penumpang mesti datang ke bandara dengan deg-degan, bisa terbang bisa tidak. Salah satu insiden terjadi akhir pekan lalu. Ketika itu, Boeing 747 milik BA yang semestinya terbang dari Heathrow ke Las Vegas AS justru betah di landas pacu. Dari Minggu kemudian Senin, penumpang pikir akan berangkat. Tidak tahunya, sampai Selasa pesawat tetap parkir tanpa berpindah tempat.
Emosi para penumpang pun memuncak. Mereka sudah menunggu dua hari tanpa kejelasan jadwal terbang. Sejumlah penumpang marah-marah tak karuan. Kantor BA jadi sasaran kemarahan. Tapi tidak ada seorangpun staf disana yang melayani keluhan para penumpang. Wajar kalau kemarahan tak terbendung. Otoritas bandara sampai memanggil polisi karena situasi makin tak terkendali.
Jim Allison, seorang penumpang, mengeluh lewat twitter, mengatakan bahwa kali ini dia mengalami hal yang mengerikan. Dia juga menegaksan, kapok dan tidak mau berurusan dengan BA lagi untuk urusan terbang di masa depan. Allison sendiri baru bisa terbang setelah mencari tiket berkali-kali.
Emily Joyce, penumpang yang lain, bahkan sedang berencana pergi ke Las Vegas untuk berbulan madu. Rencana itu sudah disusun selama tiga tahun. Dia mengatakan bahwa dua hari di bandara adalah yang terburuk yang pernah terjadi padanya. Dia mengatakan bahwa staf BA di Heathrow tidak bisa ditemukan dan bahwa maskapai tersebut benar-benar mengecewakan dan merusak bulan madu mereka.
BA memang sedang dirundung masalah. Perselisihan industrial telah membawa bencana bagi maskapai ini dan dia dilaporkan menghadapi tagihan kompensasi minimal 100 juta poundsterling. Lebih dari 1.000 penerbangan terganggu di Heathrow dan Gatwick. Maskapai ini juga terlibat dalam perselisihan gaji yang telah berlangsung lama dengan awak kabinnya. Serikat pekerja Unite mengancam pemogokan lanjutan dalam dua minggu terakhir bulan Agustus, padahal ini adalah puncak liburan yang paling menyibukkan dunia penerbangan. Unite juga mengatakan sedang melakukan tindakan hukum atas tuduhan bahwa BA telah memberlakukan sanksi terhadap staf yang mogok.
Juru bicara BA berkata menyatakan bahwa mereka sangat menghargai betapa frustrasinya pengalaman ini bagi penumpang. BA juga telah meminta maaf kepada pelanggan mereka karena penundaan penerbangan mereka. “Kami menyediakan konsumsi, akomodasi hotel dan bantuan biaya selama penundaan, hingga penerbangan berangkat,” ujar juru bicara BA.