Seorang penumpang remaja berusia 17 tahun dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan kesehatan mental. Pasalnya, dia sebelumnya baru saja membuka pintu darurat di pesawat terbang beberapa menit setelah mendarat di San Francisco. Setelah itu dia meluncur di sayap pesawat dan turun ke aspal landas pacu.
“Remaja yang naik Copa Airlines penerbangan 208 dari Panama City itu tidak terluka dalam insiden hari Selasa 1 Agustus 2017,” kata juru bicara Bandara Internasional San Francisco, Doug Yakel.
Otoritas bandara menegaskan, warga negara AS itu bepergian sendiri dan tampak dalam tekanan emosional selama penerbangan. Atas nama hak-hak perlindungan anak, nama remaja itu tidak dipublikasikan. Petugas polisi setempat, Grace Gatpandan mengatakan bahwa meski dirawat dan diinterogasi, remaja itu mungkin tidak perlu ditahan. Namun, Copa Airlines mengatakan bahwa tindakan remaja ini adalah pelanggaran undang-undang federal karena membuka pintu darurat tanpa diinstruksikan oleh awak kabin.
Setelah melompat dari sayap pesawat, remaja tersebut ditangkap oleh staf lapangan terbang sampai polisi datang dan membawanya. Saksi mata mengatakan bahwa remaja tersebut tampak gelisah dan cemas sepanjang penerbangan tujuh jam tersebut. Begitu pesawat mendarat dan menuju parkir, dia tiba-tiba membuka pintu darurat. Pesawat masih dalam posisi bergerak ketika dia melakukan itu. Penumpang lain berteriak dan menjerit melihat aksi remaja itu. Semua kaget karena tiba-tiba kabin menjadi terang benderang oleh sinar matahari.
Darurat keluar dari sayap dimaksudkan untuk dibuka oleh penumpang di tempat yang lebih rendah untuk memungkinkan evakuasi dalam keadaan darurat, kata maskapai tersebut.
Seorang penumpang, Matt Crowder mengatakan orang-orang yang duduk di dekat barisan keluar berdiri dan berteriak saat anak itu melompat. “Mereka berteriak agar pramugari diberitahu, pintunya terbuka dan seseorang melompat. Itu sangat gila,” kata Crowder kepada stasiun televisi.
Penumpang lain, Isaac Rodrigues mengatakan bahwa seorang pramugari kemudian berdiri di pintu darurat yang terbuka itu untuk menutupinya. “Kami berada di landasan selama sekitar satu jam,” kata Rodrigues.
Copa Airlines mengkonfirmasi bahwa anak laki-laki itu duduk di barisan keluar selama penerbangan. Maskapai ini juga memastikan, bahwa petugas penerbangan mengikuti prosedur keamanan dan keselamatan setelah remaja tersebut membuka pintu. “Seorang anggota kru menutup pintu dan pesawat tersebut dibawa menuju ke gate dimana penumpang dan awak kabin dengan aman meninggalkan pesawat,” kata juru bicara maskapai yang berbasis di Panama itu.