Dua pilot dihentikan dari tugas setelah pesawat mereka yang membawa 99 penumpang hampir kehabisan bahan bakar. Pasalnya, mereka lupa menarik kembali landing gear setelah lepas landas. Jadi roda pesawat itu tetap menggantung di luar sepanjang penerbangan.
Ceritanya, Air India Flight AI676 sedang dalam perjalanan ke Mumbai dari Kolkata pada 22 Juli 2017. Di tengah penerbangan, pilot terpaksa mengalihkan rute ke kota Nagpur. Pasalnya, keduanya khawatir dengan kecepatan pesawat dan indikator menunjukkan bahwa mereka kehilangan bahan bakar lebih cepat.
Times of India menuliskan bahwa Airbus A320 neo, salah satu pesawat paling irit bahan bakar, berjuang keras hanya untuk mendaki setelah lepas landas. Sudah mengejan sedemikian kuat, pesawat tetap tidak mau naik-naik dan hanya mencapai ketinggian 24.000 kaki. Padahal agar ekonomis, pesawat ini seharusnya berada di ketinggian jelajah 35.000 kaki. Kedua pilot yang sama-sama perempuan, mengatakan bahwa pesawat hanya mampu terbang pada kecepatan 230 knot, padahal seharusnya sekitar 500 knot. Semua itu berlangsung sekitar satu setengah jam. Ketika semua ini terjadi, roda pendaratan masih menggantung di bodi pesawat.
Setelah terbang selama 90 menit, dari dua setengah jam yang direncanakan, pilot meminta izin untuk beralih ke Nagpur karena bahan bakarnya akan habis sebelum tiba di Mumbai. “Saat bersiap mendarat, mereka memutuskan untuk menurunkan landing gear. Pada titik ini mereka menyadari bahwa roda-roda itu telah keluar sejak dari Kolkata, “kata sebuah sumber.
Data penerbangan dari FlightRadar24.com menunjukkan bahwa pesawat ini memang gagal mencapai ketinggian lebih dari 24.000 kaki, dan kecepatannya hanya 300 knot. Seorang juru bicara Air India mengatakan kepada Times of India bahwa para pilot telah diwawancarai oleh perusahaan mengenai hal itu.
Apa itu landing gear?
Landing gear atau alat pendaratan adalah bagian bawah pesawat yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas. Pengaturan yang digunakan pada kebanyakan pesawat komersial adalah sepasang roda di bagian depan, lalu dua pasang di tengah, di bawah sayap, dan satu di badan pesawat.
Mengapa landing gear perlu ditarik kembali atau dimasukkan ke dalam bodi pesawat? Langkah ini untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar dengan membantu aerodinamika. Roda yang tetap tergantung akan menghambat aliran udara. Ini seperti pesawat dengan payung besar di belakang. Wajar jika pilot kesulitan menambah ketinggian, karena mesin harus melawan tempaan angin di seluruh bagian roda. Karena pesawat terbang di ketinggian rendah, dia harus “menabrak” udara yang lebih padat. Kondisi ini membuat bahar bakar terminum secara cepat karena mesih bekerja ekstra terus menerus. Ini seperti mengendarai mobil dengan papan tulis terbentang di atas kap dan rem yang terinjak setengah sepanjang jalan.
Pantas saja kalau pilotnya di grounded sementara.