Dunia penerbangan AS geger ketika maskapai murah Frontier menawarkan tiket penerbangan seharga 39 dollas AS. Strategi itu dianggap sebagai tanda bahwa maskapai itu tidak mampu bertahan dalam persaingan dengan operator besar. Namun, pihak Frontier justru menyatakan sebaliknya. Mereka bisa menekan harga karena strategi bisnis dan pembukaan rote koneksi baru dalam jumlah besar.
Entah mana yang benar, yang jelas penumpang Amerika akan semakin dimanjakan oleh persaingan. Presiden United Airlines, Scott Kirby secara khusus menyampaikan analisanya seputar rencana Frontier Airlines menggandakan jumlah rute dan kembali ke model bisnis jaringan. Kirby menyebut keputusan maskapai dengan angka 39 dollas AS yang dia sebut sebagai ultra low cost itu sebagai kabar terbaik yang pernah dia dengar dalam 10 tahun.
Kirby melihat langkah Frontier sebagai tanda bahwa model penerbangan point to point yang diterapkannya gagal bertahan menghadapi persaingan harga dari operator jaringan besar melalui produk seperti tarif ekonomi dasar. “Saya telah percaya selama bertahun-tahun bahwa model bisnis carrier ultra low cost tidak dapat berjalan saat operator jaringan memutuskan untuk bersaing pada harga,” kata Kirby.
Pendapat ini mengandaikan bahwa jika maskapai besar juga bermain harga, maka operator yang lebih kecil yang membuat rute penerbangan putus-putus dari satu kota ke kota lain tidak akan mampu bertahan.
Namun, Frontier Airlines tidak setuju dengan penilaian United. “Pernyataan Kirby sama sekali tidak benar,” kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan.
Frontier menyebut bahwa model rute point to point yang saat ini mereka terapkan difokuskan semata-mata pada penumpang yang terbang dari kota A ke kota B. Namun, model jaringan mereka juga menghubungkan lalu lintas yang terhubung dari kota A ke kota C dengan transit di kota B. Jadi, sistem rumit diterapkan dengan memberi lebih banyak pilihan rute kepada penumpang.
Sebagai bagian dari rencana ekspansi, CEO Frontier, Barry Biffle menyatakan bahwa jaringan perusahaan penerbangannya akan menyediakan lebih dari 1.000 rute penghubungan baru untuk penumpang. Rencananya, maskapai ini akan memusatkan pola penerbangannya dari hub utamanya, yaitu Bandara Internasional Denver.
Pilihan ini menjadi penyebab perang yang lain. Denver yang akan menjadi base untuk Frontier, juga merupakan hub United yang paling menguntungkan dari sisi bisnis. Pilihan ini membuktikan, bahwa perang sudah terjadi di kota yang sama. Dan dunia penerbangan AS akan melihat bagaimana perang satu kota ini terjadi.
United akan menerapkan strategi menekan harga dalam jangka pendek dan menengah. Dengan begitu, mereka bisa bersaing harga dengan Frontier dan dalam jangka panjang, maskapai musuh itu akan jatuh kehabisan uang. Sementara United Airlines cukup yakin bisa bertahan. “Saya bisa menjanjikan bahwa mereka sekarang bersaing di wilayah kami sebagai maskapai dengan pusat jaringan di Denver. Itu adalah pertempuran yang saya jamin akan dimenangkan oleh United,” kata Kirby.
Kirby, dianggap sebagai salah satu ahli strategi elit di industri penerbangan, menunjukkan bahwa Frontier akan menghadapi masalah yang kompleks dalam perang ini. Salah satu yang pasti adalah, apabila ada penundaan satu jadwal penerbangan, maka seluruh konektivitas Frontier akan terganggu. Sistem ini meski membuat maskapai bisa menekan harga tiket, tetapi sangat rawan konflik.