Mungkin ada pemahaman selama ini, bahwa pendapatan perusahaan penerbangan murni dari penjualan tiket. Artinya, tiket pesawat mahal karena markapai ingin menjaga keuntungan bisnis mereka. Namun, seiring semakin populernya penerbangan murah, orang-orang kemudian bertanya, dari mana maskapai memperoleh untung jika harga tiket begitu rendah?
Sebuah studi selama 10 tahun terhadap 10 maskapai terpilih mengungkapnya, bahwa bisnis penerbangan punya pendapatan sampingan yang relatif besar. Pendapatan itu antara lain diperoleh melalui penerbitan skema frequent flier bersama bank tertentu, biaya pengakutan tas penumpang dan penjualan makanan selama penerbangan. Selama penelitian dilakukan, bisnis ini telah menyumang maskapai-maskapai hingga sebesar hampir 40 miliar dollar AS.
Hanya untuk 10 maskapai yang menjadi obyek penelitian, sektor ini telah berkembang lebih dari 10 kali lipat. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2007, tiga hal itu menghasilkan 2,1 miliar dollar AS. Tahun lalu, penghitungan kembali pada 10 maskapai besar menemukan angka itu telah melonjak menjadi lebih dari 28 miliar dollas AS.
Strategi maskapai, terutama yang bertiket murah, adalah dengan menekan semaksimal mungkin tarif terbang mereka. Pada sisi yang lain, setiap tambahan layanan dikenakan ongkos, sehingga menjadi bisnis tersendiri di udara
Data tersebut disusun oleh IdeaWorksCompany. Sumbernya adalah laporan tahunan, presentasi investor, siaran pers keuangan, dan kutipan pernyataan para eksekutif senior maskapai tersebut.
Menurut laporan tersebut, United Airlines menerima tambahan pendapatan bersih hingga 6,2 miliar dollar AS tahun lalu. Maskapai Amerika Serikat lainnya mengambil posisi tiga besar berikutnya, dengan sebagian besar pendapatan berasal dari program frequent flier yang dihasilkan oleh penjualan mil age atau poin ke bank yang menerbitkan kartu kredit.
Ryanair dan EasyJet memperoleh semua pendapatan tambahan mereka dari layanan a la carte seperti biaya bagasi atau makanan, masing-masing menghasilkan 2 miliar dollas AS dan 1,3 miliar dollas AS.
Pendapatan tambahan per penumpang sebagian besar juga berasal dari aktivitas a la carte. Data menunjukkan, rata-rata setiap satu penumpang memberikan penghasilan tambahan bagi maskapai Spirit 49,89 dollas AS, kemudian untuk Jet2.com rata-rata satu penumpang membelanjakan 42,46 dollar AS di luar tiket. Terakhir adalah AirAsia X yang memperoleh ekstra pendapatan rata-rata 34.41 dollar AS per penumpang.
Qantas dikenal memiliki program pelanggan yang sukses dengan 11,4 juta anggota tahun lalu dan memperoleh hampir 1,2 miliar dollar AS sebagai pendapatan di luar penjualan tiket.
Data memaparkan maskapai berbiaya rendah mengandalkan aktivitas a la carte dengan secara agresif mencari pendapatan dari tas, nomor kursi pilihan, dan kursi dengan area kaki yang lebih luas. Beberapa maskapai juga memiliki program liburan yang lengkap sesuai dengan rute penerbangan yang ditawarkan. Allegiant di Amerika Serikat dan Jet2.com di Inggris bekerja sama menjual paket liburan. Ini pada dasarnya adalah paket liburan yang dijual oleh maskapai penerbangan.