Penumpang di Bandara Gatwick, London, mengalami kekacauan hebat setelah penundaan beruntun selama 7 jam hari Senin sore, 17 Juli 2017. Penyebabnya, ban milik maskapai Air Canada pecah saat lepas landas. Pesawat harus mendarat darurat kembali ke bandara. Namun dengan alasan keamanan, bahan bakarnya harus dihabiskan terlebih dahulu. Karena itulah, pesawat berputar-putar di sekitar bandara dan membuat pesawat lain tidak dapat take off maupun landing.
Air Canada Flight AC1925 itu seperti dilaporkan media-media Inggris, seharusnya terbang menuju Toronto, Kanada. Masalah muncul ketika salah satu ban meletus begitu pesawat tak menginjak landasan. Prosedur keamanan mensyaratkan pesawat kembali ke bandara asal. Untuk mengurangi kemungkinan ledakan, bahan bakar harus dikosongkan dulu. Begitu bisa mendarat, asap abu-abu tebal mengepul dari roda pesawat yang dipaksa mendarat itu.
Landasan bandara sempat ditutup sesaat setelah Air Canada terbang. Petugas bandara kemudian memeriksa seluruh runway untuk membersihkan kepingan ban yang tersisa. Juga untuk mewaspadai kemungkinan adanya benda asing yang berpotensi membuat ban pesawat meletus.
Bandara ditutup lagi menjelang sore hari, setelah pilot Air Canada menyatakan pesawatnya siap mendarat. Seluruh petugas kedaruratan bandara bersiap, terutama pemadam kebakaran dan bagian kesehatan. Pesawat akhirnya bisa mendarat dengan selamat. Petugas kemudian menariknya ke area parkir untuk penyelidikan lebih lanjut.
Insiden ini membuat Bandara harus ditutup. Beberapa penerbangan dialihkan ke Heathrow dan Cardiff, dan setidaknya ada lima penerbangan yang dibatalkan. Juru bicara Bandara Gatwick mengatakan bahwa penerbangan dari Air Canada dari London ke Toronto ini membawa 282 penumpang. ngkinan akan dialihkan ke bandara lain.”