Edaannnn…., ada lebih dari 60 penumpang Malindo Air dari Bali yang tiba di Brisbane, Australia tanpa bagasi mereka. Usut punya usut, koper dan segala macam bagasi penumpang itu masih ketinggalan di Bali.
Mungkin ini yang pertama kali terjadi di dunia. Boeing 737 milik Malindo Air dijadwalkan berangkat dari Denpasar pada Minggu tengah malam. Sialnya, take off ditunda hingga dua jam setelah pilot mengumumkan adanya “perbedaan beban” di pesawat. Belum ada penjelasan mengenai perbedaan beban ini. Yang jelas, faktor ini membuat bagasi milik 63 penumpang tidak diangkut agar pesawat tidak kelebihan beban.
Namun, itu bukan satu-satunya masalah. Sebelum take off, penumpang masing harus menunggu di landasan karena ternyata tiga toilet di pesawat tidak berfungsi. Pesawat kembali ditunda terbang menunggu teknisi mengatasi masalah tersebut. Sejumlah penumpang bahkan mengatakan, mereka harus menunggu perbaikan ini di area parkir pesawat dan bukannya di ruang tunggu.
Untung bukan beruntung, pesawat akhirnya bisa terbang. Tanpa kendala berarti, lima jam kemudian seluruh penumpang turun dengan senyum di bandara Brisbane. Tapi senyum itu tidak berlangsung lama. Begitu mereka berdiri berjajar di karusel menanti bagasi masing-masing, cobaan lanjutan mendera. Hanya 14 penumpang yang menerima bagasi mereka, dan 63 lainnya cuma bisa melongo melihat karusel berhenti tanpa koper lagi di depan mereka.
Seorang penumpang bernama Ashlee Perry mengatakan kepada media Austalia bahwa dia melihat awak kabin, pilot dan belasan penumpang menerima bagasi mereka sebelum karosel tiba-tiba berhenti. “Para penumpang berteriak ke petugas di bandara, tetapi tidak ada tas lagi,” katanya.
Perry baru saja menikah di Bali dengan pria yang kini menjadi suaminya, Amit Chacko. Untung saja, kata mereka, gaun pengantin mereka ditenteng sebagai barang bawaan dan tidak ditaruh di bagasi.
Belum ada laporan resmi mengapa lebih dari 60 penumpang tidak menerima bagasi mereka di Brisbane. Sebagian menduga, bagasi itu tidak diangkut untuk menyesuaikan kelebihan beban bawaan seperti yang disampaikan di awal. Atau kemungkinan kedua adalah memang ada kelalaian sehingga koper milik sebagian besar penumpang itu tertinggal di Bali.
Malindo Air belum memberikan komentar mengenai hal ini. Maskapai penerbangan berbasis di Malaysia ini baru mulai mengoperasikan layanan harian antara Bali dan Brisbane pada April 2017.