Sebuah kecelakaan pesawat di bulan Desember 2016 yang menewaskan pasangan berusia lanjut di Alaska, dipastikan sebagai “tindakan bunuh diri”. Demikian kesimpulan yang diambil para penyelidik federal Amerika Serikat dalam hasil penyelidikan yang diumumkan pada 7 Juli 2017.
Insiden akhir tahun lalu itu melibatkan Mark Matter, 62 tahun, yang menerbangkan pesawat Piper PA-11. Kaki pesawat ini dilengkapi dengan batang papan ski untuk pendaratan di wilayah bersalju. Para penyelidik mengatakan, Matter disimpulkan telah dengan sengaja menabrakkan pesawat itu di sebuah gunung yang tertutup salju dekat kota Aniak pada 15 Desember. Ketika itu, Matter bersama istrinya yang berusia 63 tahun, Cecilia Matter. Para kerabatnya kemudian mengatakan kepada polisi negara bagian Alaska bahwa dia sakit kanker, demikian dilaporan Alaska Dispatch News.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengeluarkan sebuah laporan insiden akhir, tentang kecelakaan fatal itu. Lembaga ini mencantumkan kemungkinan penyebabnya karena “pesawat terbang sengaja ke arah tebing dalam tindakan bunuh diri.”
Laporan itu juga menyatakan, pemeriksaan pascakecelakaan terhadap reruntuhan tidak menunjukkan malfungsi mekanis yang akan menghalangi operasi pesawat secara normal. Menurut laporan tersebut, setelah penyelidikan kematian, pemeriksa medis negara mengklasifikasikan cara kematian sebagai bunuh diri.
Matter dan istrinya berangkat dari Bandara Aniak di barat daya Alaska dan menuju ke sebuah jalur ski kira-kira 40 mil di selatan, dekat Marvel Creek. Bangkai pesawat itu kemudian ditemukan di sisi barat daya Marvel Dome pada ketinggian sekitar 2.000 kaki. Beberapa hari setelah kecelakaan itu, salah satu dari tiga anak pasangan tersebut mengatakan kepada radio KYUK di Alaska, bahwa pasangan ini yang telah menikah selama 41 tahun, tidak dapat dipisahkan.
Donna Slaugh, anak Matter mengatakan ayahnya pindah ke Alaska dari Pennsylvania pada usia 19 dan bekerja di pertambangan di Last Frontier. “Dia bekerja dalam pekerjaan yang sulit dan bisa mengumpulkan banyak uang untuk membeli pesawat terbang,” kata Slaugh kepada stasiun radio tersebut.
Pasangan itu bertemu saat Mark Matter bekerja sebagai pemadam kebakaran dan Cecilia tinggal di Aniak saat itu. Mereka menikah setahun kemudian. Keluarga ini kemudian memiliki bisnis pertambangan. Dua dari tiga anak Matter kemudian pindah ke kota lain, sementara salah satu anaknya, Ivan Matter tinggal di belakang rumah lama mereka dan masih menjalankan tambang emas kecil keluarga di dekat Marvel Creek. Ivan Matter mengatakan ibunya didiagnosis tidak akan bisa bertahan lama untuk hidup, dan ayahnya sangat terpukul dengan kenyataan tersebut.