Impian seorang gadis asal Perth, Australia telah hancur gara-gara terpeleset. Bukan sembarang terpeleset, karena ini terjadi di area pelatihan pramugari maskapai terbaik dunia, Emirates.
Awalnya, mantan perawat Ciara Burke, 23 tahun bersyukur karena dia telah diberi kesempatan sekali seumur hidup Emirates mengundangnya. Dia harus menjalani pelatihan di Emirates Aviation College untuk menerima pendidikan kelas dunia. Sebuah peluang besar karena hanya 5000 dari 200.000 pelamar dari seluruh dunia yang bisa mengikutinya.
Tanpa berpikir dua kali, Burke meninggalkan di Perth untuk memulai kehidupan barunya di Dubai.
Tapi saat Burke akan menyelesaikan penilaian terakhirnya di akademi pelatihan, semuanya hancur berantakan. Melalui media sosial, Burke yang bercita-cita tinggi tersebut mengatakan bahwa maskapai bergengsi itu memecatnya setelah mengalami cedera serius saat jatuh di fasilitas pelatihan sambil mengenakan seragam Emirates. “Saya terjatuh dari tangga yang melukai punggung dan merobek ligamen di pergelangan kaki saat bekerja, dan perusahaan menutupi kejadian itu,” kata Burke.
Setelah insiden tersebut, Burke dipaksa untuk mengambil cuti medis. Rupanya, luka-lukanya cukup parah sehingga dia harus bertemu dokter dan ahli fisioterapi setiap dua atau tiga hari untuk membantu mengendalikan dan mengurangi rasa sakit yang tak terlukiskan.
Burke mengklaim bahwa manajemen Emirates menolak untuk mengakui bahwa ini adalah cedera yang berkaitan dengan pekerjaan dan memecatnya. “Beberapa minggu setelah kecelakaan, Emirates memecat saya dan mengatakan kepada saya bahwa kecelakaan saya tidak digolongkan sebagai kecelakaan di tempat kerja,” katanya.
Burke juga menyatakan bahwa dirinya tidak diizinkan membela diri atau mengajukan banding atas keputusan tersebut. Di Dubai juga tidak ada serikat pekerja yang dapat didatangi untuk meminta bantuan. Serikat pekerja memang tidak ada di Dubai, kota di mana Emirates berbasis, sehingga definisi tentang kecelakaan di tempat kerja kadang berbeda dengan di negara lain.
Burke juga mengatakan bahwa dia kemudian merasa dianggap seperti penjahat saat maskapai tersebut memberinya waktu tujuh hari untuk berkemas. Sekarang, dia sudah kembali ke Australia, dan 10 minggu setelah kecelakaan itu Burke mengatakan bahwa dia masih merasa sakit luar biasa dan tidak dapat kembali bekerja sebagai perawat.
Emirates telah menanggapi klaim tersebut, mengatakan kepada Fairfax Media di Australia bahwa pihaknya tidak membahas informasi yang berkaitan dengan masa lalu karyawan. “Selama masa percobaan, ada tim khusus yang menilai kinerja, memberikan dukungan dan bimbingan dan memberikan dukungan secara reguler,” kata juru bicara Emirates.