Pemerintah Amerika Serikat dan Australia telah mengeluarkan sertifikat kelulusan bagi Airvan 10, sebuah pesawan bermesin tunggal produksi industri penerbangan India, Mahindra. Diperkirakan, awal tahun depan mereka yang sudah memesan pesawan ini akan mulai bisa menerimanya.
Airvan 10 dibanderol harga 1,7 juta dollar Amerika Serikat. Produk ini akan berada di pasar yang sama dengan pesawat turboprop lain seperti Cessna Caravan dan Quest Kodiak. Segmen pasar ini dipastikan akan semakin ketat.
Airvan 10, sesuai namanya, memiliki 10 kursi dengan mesin tunggal turboprop. Ukuran dan harganya cukup kompetitif, dan akan mengguncang pasaran serta wilayah tertentu, terutama di negara-negara barat dengan wilayah luas. Pesawat ini dijanjikan ekonomis, meski masih membutuhkan waktu untuk membuktikan kualitas dan kinerjanya.
“Sertifikasi ini hadir sebagai landasan untuk penerbangan sipil,” kata S.P Shukla, Pimpinan Mahindra Aerospace dan Presiden Grup Aerospace & Defense untuk Mahindra Group. Persetujuan tersebut menurutnya juga akan meningkatkan jangkauan global perusahaan itu lebih jauh, dengan fokus khusus pada pasar besar untuk konektivitas regional seperti India dan Afrika.
Airvan 10 menggunakan mesin Rolls Royce M250 dan mampu membawa beban hingga 2.300 1.150 kilogram. Dengan sertifikasi ini, Mahindra berencana untuk menambah perangkat-perangkat khusus, yang disesuaikan dengan wilayah dimana pesawat akan dikirimkan. Pengenalan pasar untuk turboprop ini sedang dilakukan oleh perusahaan bernama Gippsaero, anak perusahaan Mahindra di Australia dan desainer asli pesawat ini.
Produk ini merupakan lanjutan dari Airvan 8 yang sudah lebih dulu memperoleh sertifikasi di 42 negara. Ada 220 unit Airvan 8 yang saat ini mengarungi langit di berbagai penjuru dunia.