Pemerintah Senegal menyampaikan minat untuk membeli pesawat CN-235, kapal feri, kapal tanker dan kereta api buatan Indonesia.
Minat itu disampaikan dalam Forum Bisnis Indonesia-Senegal pertama di Dakar Rabu 7 Juni 2017. Duta Besar RI untuk Senegal Mansyur Pangeran mengatakan dalam pertemuan bisnis tersebut, Senegal menunjukkan minat yang besar terhadap pembelian pesawat CN-235 yang ke-3 dan ke-4. Dua CN-235 yang dibeli Sinegal telah dikirimkan.
Selain itu, kata Mansyur, Sinegal juga melakukan penjajakan pemesanan kapal feri penumpang 500 kursi dan kapal tanker. Senegal juga berminat untuk membeli kereta api buatan PT. INKA untuk proyek pembangunan prioritas “Plan Senegal Emergent” (PSE) di sektor perkeretaapian yang menghubungkan Dakar-Tambacounda dan Dakar-St. Louis.
Dia menambahkan dalam pertemuan antarpelaku bisnis di Forum Bisnis Indonesia-Senegal itu Presiden Dewan Perkapalan Senegal juga menyampaikan keinginan untuk membeli tiga kapal buatan PT. PAL, yaitu satu kapal tanker ukuran 10 ribu ton dan dua kapal kargo ukuran 20 ribu ton.
Mansyur menyampaikan forum bisnis itu bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Senegal, khususnya di bidang perdagangan dan bisnis.
“Peristiwa ini menjadi catatan sejarah tersendiri, karena selama lebih dari sepuluh tahun menjalin hubungan bilateral, forum sejenis baru pertama kali diadakan,” ujar dia Kamis 8 Juni 2017.
Forum bisnis itu diharapkan dapat meningkatkan interaksi dan kegiatan saling kunjung antarpelaku bisnis untuk mencari peluang yang sangat terbuka antara kedua negara.
Forum bisnis tersebut dihadiri oleh sekitar 100 pelaku usaha yang bergerak di sektor pertanian, obat-obatan dan kosmetik, pesawat terbang, kereta api, tekstil, agro-industri, mainan anak, kelapa sawit, konstruksi, dan lainnya.
Peserta forum tidak hanya berasal dari Senegal, tetapi juga wakil-wakil kamar dagang dan industri (Kadin) dari negara-negara sekitar, yaitu Pantai Gading, Mali, Gambia, Cabo Verde dan Sierra Leone.
Forum bisnis di Dakar, Senegal itu merupakan bagian dari rangkaian “Africa Tour” kedua yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Nigeria dan dilanjutkan oleh Wamenlu RI A.M. Fachir di Senegal. “Africa Tour” tersebut akan dilanjutkan oleh pemerintah RI dengan kunjungan ke Kenya dan Ethiopia.